Jelang Lengser, Rouhani Beber Aksi Mossad di Jantung Teheran

03 Agustus 2021 15:20

GenPI.co - Presiden Iran Hassan Rouhani membongkar rahasia negara di momen terakhir jabatannya.

Berbicara di Senin (2/8), Rouhani operasi Israel yang dilakukan oleh agen Mossad yang masuk ke gudang rahasia di luar Teheran dan mengambil file nuklir milik negara.

“Rahasia yang Zionis datang dan ambil dari dalam [negara], diterbitkan dan ditunjukkan kepada [mantan presiden AS Donald] Trump [membawanya] untuk meninggalkan perjanjian [nuklir],” kata Rouhani kepada pejabat pemerintah pada pertemuan yang diliput oleh kantor berita resmi negara Fars.

BACA JUGA:  Iran Tak Gentar, Ancaman AS, Israel, Inggris Dianggap Angin Lalu

Dia melanjutkan dengan menekankan bahwa dia tidak mengomentari apakah dokumen yang dicuri pada tahun 2018 itu asli atau

"Kemudian terjadi perang dan musuh menjatuhkan bom pada rakyat kami," kata Rouhani lagi.

BACA JUGA:  Giliran PM Inggris yang Lontarkan Ancaman, Iran Makin Tersudut

Ucapannya itu tampaknya merujuk pada operasi selanjutnya - yang diduga dilakukan oleh Israel - terhadap program nuklir Iran. Juga tentang sanksi yang dijatuhkan oleh Trump setelah dia menarik diri dari kesepakatan pada tahun 2018.

“Alih-alih mengutuk pihak yang menjatuhkan bom pada orang-orang, mereka yang berusaha melindungi negara malah diserang,” klaim Rouhani.

BACA JUGA:  Duet Berbahaya Garda Revolusi & Presiden Raisi, Iran Bakal Jadi..

Dia menambahkan bahwa Iran juga telah kalah dalam perang hubungan masyarakat, dengan mengatakan bahwa media Iran tidak dapat mengalahkan konspirasi media Zionis.


Mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu memublikasikan perampasan Mossad sekitar 110.000 dokumen pada April 2018. 

Agen Mossad masuk ke gedung tempat harta itu disimpan pada Januari tahun itu, mengeluarkan file dan disk, dan menyelundupkannya ke Israel pada malam yang sama. 

Akuisisi dokumen dan file yang disita, yang membuktikan bahwa Iran telah bekerja untuk mengembangkan senjata nuklir.

Ini  dianggap telah menjadi faktor dalam keputusan pemerintahan Trump untuk menarik diri dari perjanjian nuklir pada Mei tahun itu.

Pada 2019, Netanyahu mengonfirmasi laporan bahwa dia telah memberi tahu Trump tentang rencana Mossad untuk melakukan operasi sebelumnya, serta asumsi bahwa keputusannya untuk mengungkapkan pencurian arsip adalah upaya untuk meyakinkan Amerika Serikat untuk keluar dari kesepakatan nuklir dengan Iran.

“Saya menyetujui operasi ini dengan keyakinan bahwa mengungkap rencana [Iran] akan membantu membujuk presiden Amerika Serikat untuk meninggalkan perjanjian nuklir berbahaya dengan Iran,” kata Netanyahu saat itu.

 Ketika Netanyahu bertemu Trump di Davos pada Januari 2018, di membeber rencana untuk mengirim agen ke jantung Teheran untuk membawa kembali materi arsip.

Netanyahu mengatakan dia "tidak ragu" bahwa operasi dan isi arsip adalah faktor kunci dalam keputusan Trump untuk meninggalkan kesepakatan nuklir Iran.

Pemerintahan pengganti Trump, Presiden Joe Biden, telah terlibat dalam negosiasi tidak langsung dengan Iran di Wina yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu.

Namun, kedua pihak belum membuat kemajuan yang signifikan dan kemungkinan akan menghadapi rintangan tambahan begitu Rouhani digantikan oleh Ebrahim Raisi yang lebih bergaris keras minggu depan.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co