Hindari Taliban, 640 Warga Afghanistan Berjejal di Pesawat AS

18 Agustus 2021 06:25

GenPI.co - Sebuah foto yang menampilkan pesawat kargo C-17 milik militer Amerika Serikat yang terbang dari bandara Kabul, Afghanistan, viral di dunia maya.

Pasalnya, lantai pesawat  itu dipenuhi oleh sekitar 640 warga Afghanistan yang hendak melarikan diri dari negara itu usai pengambilalihan oleh Taliban. 

Seorang pejabat AS mengatakan ratusan orang yang bersusah payah menaiki pesawat itu pada Minggu, berebutan dengan ribuan orang lainnya yang putus asa ingin meninggalkan Afghanistan dari bandara Kabul.

BACA JUGA:  Pakar Timteng Bongkar Alasan AS Cabut dari Afghanistan, Rupanya..

"Jumlah penumpang yang biasanya tak setinggi itu adalah dampak dari situasi keamanan dan perlu segera diputuskan oleh kru yang memastikan mereka dikeluarkan dengan cepat dari negara itu," kata pejabat tersebut.

Menurut pembuat pesawat, Boeing, C-17 Globemaster III dapat membawa 134 penumpang, termasuk 54 orang di kursi samping dan 80 orang di lantai.

BACA JUGA:  Analisis Mengejutkan Pakar Timteng UI, Kelompok Taliban Ternyata…

Banyak warga Afghanistan berusaha memanjat ke pesawat lewat pintu yang setengah terbuka, sebelum pesawat tinggal landas menuju Qatar.

Situs pertahanan dan keamanan AS Defense One menyebut itu adalah  penumpang terbanyak yang pernah diangkut oleh pesawat semacam itu.

BACA JUGA:  Ini Sosok Keras di Balik Manuver Taliban Menaklukan Afghanistan

Video dan foto lain yang menyedihkan dari bandara Kabul beredar luas di media sosial. Terlihat  memperlihatkan warga Afghanistan memanjat ke pesawat dan bergantungan pada roda pendaratan dalam upaya untuk keluar dari negara itu.

Yang mencengangkan adalah dua orang yang berjatuhan dari udara ketika sebuat pesawat terbang.

Bagi sejumlah pengamat, gambar di dalam pesawat C-17 merupakan tanda dari harapan dan keberanian kru evakuasi.

"Dari semua kegagalan yang terjadi pekan ini, beberapa kebaikan terlihat dalam (gambar) ini," kata Blake Herzinger, analis keamanan yang berbasis di Singapura, yang membagikan foto itu di Twitter.

Namun bagi yang lain, foto itu menjadi pengingat dari upaya evakuasi yang mendatangkan malapetaka setelah Taliban merebut kekuasaan dalam hitungan hari, bukan hitungan bulan seperti yang diprediksi oleh intelijen AS.

"Kita butuh lebih banyak pesawat semacam itu," kata Kenneth Roth, direktur eksekutif Human Rights Watch.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co