Kesaksian Warga Afghanistan Saat Evakuasi, Takut Setengah Mati

19 Agustus 2021 10:10

GenPI.co - Kondisi kacau dan mengerikan di Bandara Kabul diceritakan oleh warga Afghanistan yang berhasil dievakuasi ke Jerman oleh tentara NATO.

Mereka tiba di Bandara Frankfurt pada Rabu (18/8) setelah penerbangan dari Tashkent dan menganggap diri beruntung karena menjadi segelintir yang bisa melarikan diri dari Taliban.

Seorang pengungsi perempuan membeber bagaimana dia, suami dan putra kecilnya terengah-engah mencapai bandara bersama ribuan orang lainnya.

BACA JUGA:  Suara Lantang Wapres Afghanistan, Tak Akan Tunduk pada Taliban

"Kami harus memaksa maju dan putra kecil saya jatuh dan kami takut, tetapi kami berhasil," katanya dalam bahasa Jerman.

Untung saja, seorang pria Amerika Serikat di bandara melihat mereka yang telah kelelahan.

BACA JUGA:  Presiden Afghanistan Afhraf Ghani Bersembunyi di Tempat ini

Pria itu lantas meminta paspor mereka untuk diperiksa keasliannya.

“Kemudian dia berkata 'baiklah, Anda boleh masuk'. Yang lain di belakang menangis dan berbaring di tanah. Menakutkan," kata perempuan itu.

BACA JUGA:  Aksi Warga Afghanistan Bikin Taliban Murka, 3 Tewas selusin Luka

Pengungsi lainnya di bandara Frankurt terlihat menelepon. Beberapa yang lain menangis saat  mereka memeluk anggota keluarga dan para warga Jerman teman-teman mereka yang datang menyambut. 

Tak ada satu pun dari pengungsi di bandara Frankfurt itu bicara dengan menyebut nama aatau menjelaskan apa yang mereka lakukan di Afghanistan

Mereka khawatir anggota keluarga mereka yang masih berada di Afghanistan menjadi incaran Taliban.

"Setiap hari lebih buruk dari hari sebelumnya. Kami menyelamatkan diri kami sendiri tetapi kami tidak bisa menyelamatkan keluarga kami," kata perempuan itu sambil menggendong putranya.

Sebelumnya pada Senin (16/8), Kanselir Jerman Angela Merkel saat pertemuan dengan Partai Demokrat Kristen  mengatakan mungkin perlu memberikan suaka kepada sekitar 10.000 warga Afghanistan.

Mereka adalah individu-individu yang dulunya  bekerja untuk tentara Jerman dan badan-badan pembangunan, juga para aktivis hak asasi manusia dan pengacara.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co