Cara Keren Facebook, Twitter, LinkedIn Lindungi Warga Aghanistan

21 Agustus 2021 00:15

GenPI.co - Facebook, Twitter, dan LinkedIn mengatakan minggu ini bahwa mereka telah bergerak untuk mengamankan akun warga afghanistan.

Hal ini dilakukan melindungi mereka agar tidak menjadi sasaran di tengah pengambilalihan negara itu oleh Taliban.

Kepala kebijakan keamanan Facebook Nathaniel Gleicher pada hari Kamis (19/8) mencuit di Twitter mengenai langkah-langkah yang pihaknya lakukan.

BACA JUGA:  Serangan Udara Israel Terhadap Suriah, Ledakan Hebat di Damaskus

Dia mengatakan bahwa Facebook telah menghapus sementara kemampuan orang untuk melihat atau mencari daftar teman dari akun di Afghanistan.

Gleicher juga mengatakan perusahaan telah meluncurkan "alat satu klik" bagi pengguna di Afghanistan untuk mengunci akun mereka.

BACA JUGA:  Rakyat Afhganistan Mulai Muak pada Taliban, Nekat Lakukan...

Ini membuat  orang-orang yang bukan teman Facebook mereka tidak akan dapat melihat posting timeline mereka atau membagikan foto profil mereka.

Kelompok hak asasi manusia telah menyuarakan keprihatinan bahwa Taliban dapat menggunakan platform online untuk melacak sejarah digital atau koneksi sosial Afghanistan. 

BACA JUGA:  Telegram Rahasia AS Tentang Taliban Bocor, Isinya Bikin Kaget

Amnesty International mengatakan minggu ini bahwa ribuan warga Afghanistan, termasuk akademisi, jurnalis dan pembela hak asasi manusia, berada pada risiko serius pembalasan Taliban.

Sementara mantan kapten tim sepak bola wanita Afghanistan juga mendesak para pemain untuk menghapus media sosial dan menghapus identitas publik mereka.

Sementara itu, Twitter Inc mengatakan pihaknya berhubungan dengan mitra masyarakat sipil untuk memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok di negara tersebut.

Mereka bekerja dengan Arsip Internet untuk mempercepat permintaan langsung untuk menghapus kicauan yang diarsipkan.

Dikatakan jika individu tidak dapat mengakses akun yang berisi informasi yang dapat membahayakan mereka, seperti pesan langsung atau pengikut, perusahaan dapat menangguhkan sementara akun sampai pengguna mendapatkan kembali akses dan dapat menghapus konten mereka.

Twitter juga mengatakan secara proaktif memantau akun yang berafiliasi dengan organisasi pemerintah.

DIkatakan bahwa mereka mungkin menangguhkan sementara akun-akun tersebut  sambil menunggu informasi tambahan untuk mengonfirmasi identitas mereka.

Seorang juru bicara LinkedIn mengatakan bahwa situs jaringan profesional milik Microsoft itu telah menyembunyikan sementara koneksi penggunanya di Afghanistan sehingga orang lain tidak dapat melihatnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co