GenPI.co - Ramalan Osama Bin Laden bisa bikin Amerika Serikat (AS) waswas. Pada 2010, dia sempat menyebut kehancuran AS di tangan Joe Biden.
Ramalan ini bisa jadi menjadi nyata. Apalagi, ketegangan di Afghanistan masih terjadi. Dan semua itu bermuara dari penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Pakar politik AS Thomas Fift, dari University College London mengatakan bahwa reputasi AS telah terpukul oleh gambar-gambar yang ditampilkan di seluruh dunia.
“Ini sangat memalukan bagi pemerintah. Saya pikir itu akan sangat merusak reputasi Gedung Putih dalam kebijakan luar negeri terutama saat Biden mengatakan Amerika telah kembali," ujarnya dikutip dari Mirror, Sabtu (21/8).
Afghanistan diprediksi akan menjadi masalah kebijakan luar negeri yang menentukan bagi Joe Biden.
Saat Taliban kembali berkuasa, sebuah surat dari pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden kembali jadi sorotan.
Mantan pemimpin Al-Qaeda itu ingin memakzulkan Barack Obama saat ia masih duduk di kursi kepresidenan.
Hal itu dilakukan agar Joe Biden yang pada saat ini menjadi wakil Barack Obama mengganti posisi sang presiden.
Bahkan Osama bin Laden melarang segala upaya pembunuhan terhadap Joe Biden ketika dia menjadi Wakil Presiden Barack Obama.
Target Osama sangat paten. Barack Obama digeser dari kursi Presiden.
Dan penggantinya adalah Joe Biden. Biden diangggap kurang kompeten sebagai pemimpin negara maju itu.
Osama bin Laden dilaporkan menulis pesan penting kepada seorang ajudan pada 2010 silam.
Dia mengatakan, Biden sama sekali tidak siap untuk jabatan itu. Biden malah disebut akan membawa AS ke dalam krisis.
Surat kepada Atiyah Abd al-Rahman ditemukan di antara dokumen-dokumen lain di kompleks Pakistan di mana dia dibunuh oleh tentara AS pada 2011.
Dan sekarang, ramalan Osama seperti bakal jadi nyata. Krisis Afghanistan terjadi.
Biden pun mulai menghadapi krisis kepercayaan. Kemenangan Taliban bisa menyeret Biden jatuh dari kekuasaan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News