Drone Iran di Langit Suriah, Ketahuan AS, Langsung Remuk

23 Agustus 2021 10:10

GenPI.co - Pasukan pimpinan AS di Suriah pada Sabtu (21/8) menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak atau drone, yang dilaporkan milik Iran.

Juru bicara koalisi Kolonel Angkatan Darat AS Wayne Marotto (22/8) mengatakan bahwa drone itu ditembak jatuh lantaran dianggap sebagai ancaman.

Kepada Reuters dia dia menambahkan bahwa pesawat tak berawak itu ditembak jatuh oleh sebuah jet tempur di Suriah timur.

BACA JUGA:  Taliban Mulai Dibayangi Perlawanan, Ancaman Datang dari Panjshir

“Pesawat koalisi berhasil menyerang dan mengalahkan UAS melalui serangan udara-ke-udara di sekitar Situs Pendukung Misi Green Village,” katanya.

Seorang jurnalis Fox News melaporkan bahwa pesawat tak berawak itu milik Iran, dan ditembak jatuh setelah terbang terlalu dekat dengan beberapa dari 900 tentara AS yang dikerahkan di Suriah timur.

BACA JUGA:  Pejabat Taliban Keluarkan Pernyataan untuk Warga Afghan, Isinya..

Drone yang diklaim milik Iran telah ditembak jatuh oleh pasukan Israel setelah diterbangkan dari arah Suriah di masa lalu. Pada tahun 2020, Israel mengklaim telah menggagalkan plot besar-besaran yang melibatkan penggunaan drone serang Iran yang diterbangkan dari Golan Suriah ke Israel.

Beberapa drone Iran tampaknya juga digunakan dalam serangan mematikan terhadap sebuah kapal tanker minyak yang dioperasikan oleh sebuah perusahaan milik Israel bulan lalu.

BACA JUGA:  Kericuhan Berbuntut Panjang, Gaza dan Israel kini Saling Serang

Pada awal Juli, Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS mengatakan mereka menangkis serangan pesawat tak berawak di dekat pangkalannya di ladang minyak Omar di timur negara itu.

Sementara militan yang didukung Iran telah menembakkan roket ke pangkalan yang menampung pasukan AS di masa lalu, hampir tidak ada konfrontasi langsung antara pasukan AS dan pejuang yang didukung Iran di Suriah atau Irak.

Peneliti Irak Hamdi Malik dari Institut Washington mengatakan serangan oleh milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah timur adalah cara untuk memperkuat dukungan bagi kelompok tersebut.

Insiden semacam itu telah meningkat di Irak dan Suriah, bahkan ketika AS dan Iran melakukan negosiasi rumit yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 tentang kegiatan nuklir Teheran, yang dibatalkan oleh pemerintahan Trump pada 2018.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co