Ledakan Dahsyat bak Kiamat, Bagian-bagian Tubuh Berterbangan

27 Agustus 2021 10:00

GenPI.co - Bahkan untuk kota dengan aroma kematian akibat kekerasan seperti Kabul, 2 ledakan di tengah kerumunan pengungsi di bandara kota itu pada Kamis (28/8) adalah teror yang menakutkan. 

Seorang warga Afghanistan yang  adalah mantan karyawan kelompok pembangunan internasional dengan visa imigran khusus AS menceritakan detik-detik kaotik ketika ledakan itu terjadi. 

Pada Kamis pagi, dia bergabung dengan ribuan orang di sekitar bandara berharap naik ke salah satu penerbangan untuk keluar dari negeri itu di hari-hari terakhir proses evakuasi oleh AS dan Sekutu

BACA JUGA:  Suara Biden Pecah Karena Amarah, Janji akan Memburu Sampai Dapat

Warga Afghanistan yang identitasnya dirahasiakan ini telah mengantri di dekat Gerbang Abbey bandara selama sekitar 10 jam. Namun sekitar pukul 5 sore, sebuah ledakan kuat meledak.

"Seolah-olah seseorang menarik tanah dari bawah kaki saya; untuk sesaat saya pikir gendang telinga saya pecah dan saya kehilangan indra pendengaran saya," kata pria itu.

BACA JUGA:  ISIS Beraksi di bandara Kabul, 2 Ledakan, Belasan Tewas! Ngeri

Dia membeber bagaimana merusaknya ledakan tersebut terhadap kerumunan orang di sekitarnya

"Saya melihat tubuh dan bagian tubuh beterbangan di udara seperti tornado membawa kantong plastik ... ke udara. Saya melihat tubuh, bagian tubuh, pria, wanita dan anak-anak tua dan terluka berserakan di lokasi ledakan,” katanya.

BACA JUGA:  2 Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Jubir Pentagon Langsung...

Momen mengerikan itu dia gambarkan sebagai sebuah kiamat yang terjadi tepat di depan matanya 

“Tidak mungkin untuk melihat kiamat dalam kehidupan ini, tetapi hari ini saya melihat hari kiamat, saya menyaksikannya dengan mata saya sendiri sendiri,” katanya.

Kabul sering mengalami serangan bunuh diri dalam 20 tahun sejak Taliban pertama kali digulingkan dari kekuasaan.

Penduduk kota telah terbiasa dengan polisi dan tim keamanan yang menyegel lokasi ledakan dan membawa orang mati dan terluka.

Sementara itu Presiden AS Joe Biden berjanji akan memburu dalang di balik ledakan tersebut.

Dia juga mengatakan telah meminta Pentagon mengembangkan rencana untuk menyerang balik.

"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih.

Biden juga  berjanji evakuasi AS akan terus berlanjut, namun memberikan indikasi perubahan target penarikan AS dari tenggat terakhir pada Selasa (31/8) depan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co