GenPI.co - Taliban dan China terlihat kian mesra. Ada kedutaan yang akan dibuka China di Afghanistan. Paket bantuan wow juga ikut diselipkan untuk Taliban.
Kemesraan ini diyakini sangat mungkin membuat Amerika ketar-ketir.
Apalagi, China punya kekuatan mumpuni. Ekonomi dan militernya sangat stabil.
Seorang juru bicara Taliban, Abdul Salam Hanafi mengatakan pemerintah China telah berjanji untuk tetap membuka kedutaan besarnya di Afghanistan.
China juga disebut siap meningkatkan bantuan kemanusiaan ke negara yang dilanda perang itu.
Kedutaan China di Kabul saat ini tetap beroperasi. Nyaris tak ada yang berubah dari sikap yang diperlhatkan Beijing ke Taliban.
Tetapi Beijing belum mengakui Taliban sebagai pemerintah de facto.
Negeri Tirai Bambu itu memilih waspada terhadap dukungan yang diberikan Taliban kepada separatis Uighur yang ingin menyusup ke wilayah perbatasan sensitif Xinjiang.
Menurut para pengamat, bagi Beijing, pemerintahan yang stabil dan kooperatif di Kabul akan membuka jalan bagi perluasan upaya infrastruktur luar negerinya.
Taliban juga menganggap China sebagai sumber investasi dan dukungan ekonomi yang penting.
Mereka seperti tak peduli bila perusahaan-perusahaan China ikut mengincar tambang tembaga dan lithium yang luas di Afghanistan.
Selama ada pembangunan nyata, Taliban menyiratkan akan memberi ruang besar ke China.
"China akan melanjutkan dan meningkatkan bantuan kemanusiaannya terutama untuk pengobatan covid-19," terang juru bicara Taliban Abdul Salam Hanafi, Jumat (3/9).
Di sisi lain, para ahli mengatakan situasi keamanan yang berbahaya berarti serbuan komoditas oleh investor tidak mungkin terjadi segera. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News