GenPI.co - Guru Besar Politik Internasional UPH Aleksius Jemadu merespons soal perkembangan terbaru usai Taliban menguasai Afghanistan.
Terutama soal kemungkinan Amerika Serikat yang telah menarik militernya dari Afghanistan, bisa berbalik arah?
Aleksius mengatakan, kemungkinan tersebut kecil terjadi.
"AS dalam waktu dekat belum akan kembali," kata Aleksius kepada GenPI.co, Senin (6/9).
Meski tak ada AS di sana, tanah Afghanistan diprediksi akan tetap diintervensi asing.
"Diganti pihak asing baru, yakni China," katanya.
Pengamat hubungan internasional itu lantas menyinggung soal perjanjian Doha.
Menurutnya, perjanjian Doha antara AS dan Taliban, akan kalah dengan pertimbangan pragmatis.
Seperti diketahui, perjanjian Doha merupakan penanda berakhirnya invasi militer AS di Afghanistan selama 18 tahun lebih.
Ada empat poin penting dalam perjanjian damai tersebut.
Pertama, menerangkan jaminan bahwa tanah Afghanistan tidak boleh dipakai oleh siapa pun untuk menyerang AS dan sekutunya.
Kedua, menerangkan jaminan bahwa AS akan menarik semua pasukannya dari Afghanistan.
Ketiga, soal perundingan intra-Afghanistan digelar pada 10 Maret 2020, dan akan dilakukan setelah kedua belah pihak melaksanakan poin pertama dan kedua.
Adapun, bagian keempat ialah mencantumkan gencatan senjata secara permanen dan komprehensif harus dibahas dalam negosiasi intra-Afganistan secara detail.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News