GenPI.co - Guru Besar Politik Internasional UPH Aleksius Jemadu merespons soal klaim Taliban yang telah berhasil menguasai wilayah Lembah Panjshir.
Diketahui, Panjshir merupakan kantong perlawanan terakhir Front Perlawanan Nasional (FPN).
Mereka adalah pasukan yang terdiri dari pejuang anti-Taliban dan mantan pasukan keamanan Afghanistan.
Kendati demikian, pasukan anti-Taliban masih bersuara dan membantah klaim tersebut.
Menanggapi hal itu, Aleksius mengatakan bahwa terjadinya claim dan counter claim merupakan hal biasa dalam konflik seperti ini.
Di tengah kondisi tersebut, tentu agak sulit memverifikasi klaim dari kedua belah pihak.
Namun, apa arti penting jika Taliban benar-benar telah menguasai wilayah tersebut?
"Taliban berkepentingan untuk mengontrol seluruh negeri demi kekuasaannya," kata Aleksius kepada GenPI.co, Selasa (7/9).
Selain itu, kata Aleksius, mereka juga membutuhkan stabilitas yang diperlukan untuk meyakinkan dunia internasional tentang kemampuan pemerintahannya.
Sebab, jika perang internal terus berkecamuk, hal itu akan merugikan Taliban.
"Akan tetapi, tampaknya Taliban tidak disukai semua pihak," katanya.
Menurutnya, cara terbaik menyelesaikan konflik di sana ialah dengan sharing kekuasaan.
Sebab, antara Taliban dan anti-Taliban harus ada kompromi untuk kepentingan nasional dan bukan sektarian semata. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News