GenPI.co - Korut memerlihatkan pasukan kiamatnya. Dalam parade militer, Rabu tengah malam (9/9), ada pasukan hazmat yang bikin dunia gemetar.
Dunia pun tak lagi fokus ke bahasan rudal kiamat Korut. Targetnya sekarang bergeser ke pasukan kiamat.
Dalam parade militer besar-besaran, barisan personel ini melintas dengan baju hazmat warna oranye.
Pyongyang bergemuruh. Tapi tidak dengan dunia. Menurut para ahli, ini bisa jadi pertanda petaka.
Analisis sederhananya, ada maksud di balik melintasnya pasukan hazmat Korut tadi.
Hal yang sangat mungkin masuk nalar adalah, inilah pasukan penebar kengerian.
Pasukan yang dipersiapkan untuk perang kimia. Apalagi, dalam parade tengah malam itu, pasukan hazmat ini mengenakan masker medisz,.
Ada juga yang menyebut ini adalah simbol upaya anti-virus Corona (covid-19).
Sejumlah persenjataan konvensional lainnya juga dipamerkan dalam parade militer ini, termasuk peluncur roket dan kendaraan pembawa rudal anti-tank.
Ada juga pertunjukan udara oleh jet tempur Korut, kehadiran tentara berkuda, dan tim dengan anjing pelacak.
Kim Jong Un yang tampak lebih kurus hadir mengenakan setelan jas warna krem muda, terlihat melambaikan tangan dari balkon ke arah hadirin.
Dalam analisisnya, profesor Universitas Kajian Korea Utara di Seoul, Yang Moo-Jin membuka semuanya.
Dia menilai absennya persenjataan strategis dan fokus pada pasukan keamanan publik menunjukkan Kim Jong Un fokus pada isu-isu domestik.
"Parade ini tampaknya dirancang secara ketat sebagai festival domestik yang bertujuan mempromosikan persatuan nasional dan solidaritas rezim," ulasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News