GenPI.co - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa pihaknya siap untuk melakukan serangan drone dan pesawat tak berawak mematikan di Afghanistan.
Langkah itu dilakukan jika Taliban gagal memenuhi komitmennya untuk mencegah negara yang dilanda perang itu menjadi tempat yang aman bagi teroris.
"Saya akan melakukan apa pun yang harus saya lakukan untuk melindungi kehidupan warga negara dan kepentingan kami dan sekutu kami ketika kami diminta untuk melakukannya, di mana pun itu,” katanya merujuk pada serangan drone tersebut.
Wallace mengeluarkan komentar itu pada kunjungan ke pabrik Inggris yang memproduksi armada 16 drone Protector untuk militer Inggris , dengan biaya sekitar 260 juta poundsterling atau sekitar 5 Triliun rupiah.
Dia juga mengatakan bahwa drone berkemampuan rudal tersebut sedang diakuisisi untuk memastikan bahwa Inggris dapat terus melakukan intervensi militer di luar negeri tanpa risiko memiliki pasukan di darat.
“Salah satu opsi adalah untuk ditempatkan di mana saja di dunia di mana ada ancaman yang akan segera terjadi terhadap kehidupan, kehidupan Inggris atau sekutu kami, di mana hukum internasional memungkinkan kami untuk mengambil tindakan,” katanya
Penggunaan drone kontroversial, karena sering dikaitkan dengan korban sipil. Bulan lalu, sebuah keluarga Afghanistan yang terdiri dari 10 orang, termasuk tujuh anak-anak, tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Kabul.
Serangan tersebut menargetkan seorang tersangka pelaku bom bunuh diri. Pentagon sekarang sedang menyelidiki insiden tersebut.
Wallace mengatakan bahwa dia tidak percaya ada ancaman "jangka pendek" yang berasal dari Afghanistan.
Meski demikian, penarikan pasukan AS dan NATO dapat membuktikan "inspirasi" bagi kelompok teror lain di seluruh dunia.
“Ancaman teroris global telah meningkat,” katanya.(ArabNews)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News