GenPI.co - Sebuah buletin di AS membuat laporan mengejutkan. Nuklir Pakistan disebut-sebut bakal ngamuk. Dunia diprediksi bisa dibuat terguncang.
Laporan itu dimuat dalam Bulletin Of The Atomic Scientists pada Kamis (9/9).
Dalam laporan itu, para pakar menekankan, perluasan senjata nuklir Pakistan bergantung pada penguatan program yang sama oleh India.
Adapun rudal berkemampuan nuklir dan peluncur bergeraknya dikembangkan dan diproduksi di Kompleks Pertahanan Nasional Pakistan.
Lokasinya ada di pegunungan Kala Chitta Dahr di sebelah barat Islamabad.
Buletin yang berbasis di AS itu dibuat sejak 1945 oleh para ilmuwan yang menjadi bagian dari Manhattan Project, proyek untuk merancang dan mengembangkan bom atom pertama di dunia.
Laporan itu menyebut, Pakistan bisa memiliki 200 hulu ledak pada tahun 2025 jika terus melakukan pengembangan yang signifikan.
Sementara untuk saat ini, Pakistan memiliki 165 hulu ledak. Dengan jumlah sebanyak itu, para ahli yakin Pakistan bisa mengguncang dunia.
“Pakistan jelas terlibat dalam peningkatan kekuatan nuklirnya yang signifikan dan telah berlangsung selama beberapa waktu,” kata jurnal tersebut, seperti dikutip Times of India.
Sebuah studi pada awal 2021 menyebut, Pakistan menghasilkan 690 gram tritium pada akhir 2020, cukup untuk meningkatkan lebih dari 100 senjata.
Berdasarkan analisis dari sejumlah besar citra satelit komersial, Pakistan memiliki peluncur dan fasilitas yang mungkin terkait dengan pengembangan nuklir di pangkalan angkatan udaranya.
“Pakistan memiliki potensi untuk meningkatkan nuklirnya selama 10 tahun ke depan,” kata laporan buletin.
Pakistan sendiri memiliki kompleks produksi bahan fisil, termasuk pabrik pengayaan uranium Kahuta di timur Islamabad, serta pabrik pengayaan di Gadwal di utara ibukota.
Empat reaktor produksi plutonium air berat tampaknya juga telah selesai dibangun di tempat yang biasanya disebut sebagai Kompleks Khushab.
Sedangkan tiga reaktor di kompleks telah ditambahkan dalam 10 tahun terakhir.
Pabrik Pemrosesan Ulang Lab Baru di Nilore yang memproses ulang bahan bakar bekas dan mengekstrak plutonium, juga telah diperluas.
Pabrik pemrosesan ulang kedua yang terletak di Chashma di bagian barat laut provinsi Punjab mungkin telah selesai dan mulai beroperasi pada tahun 2015. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News