Sekjen PBB Tegas! China dan Amerika Wajib Patuh

21 September 2021 18:20

GenPI.co - Sekjen PBB Antonio Guterres memerlihatkan sikap tegasnya. Ada perintah yang harus dipatuhi China dan Amerika. Dua raksasa dunia itu disebut tak boleh abai.

Titah pertamanya adalah hindari perang dingin. Dari prediksinya, perang dingin baru bisa lebih berbahaya dari sebelumnya.

Bahkan efeknya disebut bisa lebih dahsyat dari kasus Soviet-Amerika.

BACA JUGA:  PBB Ramal Kehancuran di Afghanistan, Taliban Wajib Hati-hati

Aliansi baru Amerika-Inggris-Australia, disebut bisa jadi pintu masuk ke arah perang dingin dahsyat.

Saat ini, aliansi baru tadi sudah membuat marah China dan Prancis. Bahkan Uni Eropa ikut terseret ke dalamnya. 

BACA JUGA:  PBB Cari Dana Rp 8,5 Triliun, Ternyata untuk...

Ini belum termasuk krisis iklim yang memburuk. Ada juga pandemi yang masih mengamuk. Satu masalah lainnya, masa depan Afghanistan yang tidak pasti di bawah Taliban.

Pesan penting pun keluar. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres terang-terangan meminta China dan Amerika Serikat untuk memperbaiki hubungan.

BACA JUGA:  Rudal Balistik Korut Bikin Tegang, DK PBB Siaga I

Dan semua kegundahan hatinya tadi dibuka ke The Associated Press, akhir pekan ini.

Antonio Guterres mengatakan, dua kekuatan ekonomi utama dunia harus bekerja sama dalam iklim dan bernegosiasi lebih kuat tentang perdagangan dan teknologi, demikian dikutip dari AP, Senin (20/9/2021).

"Sayangnya, hari ini kami hanya memiliki konfrontasi," kata Guterres pada Sabtu (18/9) dalam wawancara AP.

Dua tahun lalu, Guterres memperingatkan para pemimpin global tentang risiko dunia terbelah menjadi dua, dengan Amerika Serikat dan China.

Imbas dari itu adalah persaingan mata uang, perdagangan, aturan keuangan dan strategi geopolitik dan militer zero-sum mereka sendiri.

Dia mengulangi peringatan itu dalam wawancara AP. Prediksinya masih sama. 

Dua strategi geopolitik dan militer yang bersaing akan menimbulkan petaka dan memecah dunia.

"Kita harus menghindari Perang Dingin yang akan berbeda dari yang lalu, dan mungkin lebih berbahaya dan lebih sulit untuk dikelola," kata Guterres. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co