Rekor Kasus Covid Singapura Bikin Dolar Negeri Singa Putih Begini

24 September 2021 12:10

GenPI.co - Kembali melonjaknya angka kasus covid-19 membuat ekonomi Singapura limbung. Dolar Singapura sulit bangkit.

Jumat (24/9), nilai tukar terhadap rupiah Rp 10,559.88/SG$. Angkanya nyaris meyentuh level terendah sejak 17 Februari 2021.

Selain meroketnya kasus covid-19, pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), Kamis dini hari juga menjadi perhatian.

BACA JUGA:  Covid-19 Bikin Singapura Gontai, Warga Mulai Sakit Parah

The Fed pimpinan Jerome Powell, diperkirakan akan menyinggung tapering serta memberikan proyeksi suku bunga ke depannya, atau yang dikenal dengan dot plot.

Pelaku pasar melihat akan mulai dilakukan di bulan November atau Desember.

BACA JUGA:  Amukan Covid-19 Mengganas, Singapura Bak Kota Hantu

Tetapi, masih muncul keraguan akibat buruknya data tenaga kerja, serta inflasi yang melambat.

Selain itu, seberapa agresif taperig atau seberapa besar yang akan dipangkas dari nilai saat ini USD 120 miliar/bulan juga akan menentukan pergerakan pasar mata uang.

BACA JUGA:  Singapura Darurat Covid-19, Semua Jadi Kacau

Kondisi ini diperparah dengan penambahan kasus positif harian di Singapura.

Sejak Rabu (22/9/2021), Singapura mencatat 1.457 kasus baru covid-19, termasuk empat infeksi impor.

Ini merupakan kasus harian tertinggi sejak pandemi melanda Negeri Singa Putih.

Melansir Channel News Asia, ada tiga kematian baru akibat covid-19 pada Rabu.

Jumlah kematian di Singapura naik menjadi 68 orang. Sementara total kasus virus corona menjadi 81.352.

Ada rasa waswas yang ditangkap dari situasi ini. Apalagi, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengakui, ada rasa frustrasi.

Itu dipicu lamanya waktu yang dibutuhkan Kementerian Kesehatan untuk menghubungi masyarakat setelah mereka atau anggota keluarganya dinyatakan positif.

Dalam sebuah posting di Facebook, Lee mengatakan, Satgas Penanganan covid-19 Singapura sedang melakukan yang terbaik.

Channel News Asia menyebut beban Satgas covid-19 di Singapura sangat berat.

Dari mulai deteksi hingga pemulihan covid-19, semua menjadi tanggung jawab satgas ini.

Yang bikin pusing, Satgas covid-19 Singapura harus beroperasi selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.

Tidak ada kamus libur dalam tupoksi kerjanya. Semua harus stand by dan siaga.

"Situasi bisa berubah dengan cepat. Terima kasih untuk Satgas yang bertugas", kata Lee, Kamis (23/9/2021). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co