GenPI.co - Facebook down membuat sahamnya turun hampir 5% pada hari Senin (4/10), setelah perusahaan itu mengalami down alias tidak bisa diakses oleh penggunaannya selama berjam-jam.
Pemadaman layananan itu terjadi sehari setelah "60 Minutes", show populer di Amerika Serikat, menayangkan wawancara dengan seorang whistel blower yang menuduh perusahaan itu mengkhianati demokrasi.
Saham-saham di pasar Amerika Serikat secara luas turun pada hari Senin, dengan Nasdaq Composite yang sarat teknologi turun lebih dari 2%.
Penurunan sangat tajam di antara saham media sosial, karena Twitter, Snap, dan Pinterest masing-masing turun lebih dari 5%.
Aplikasi utama Facebook mengalami pemadaman pada saat tengah hari di negeri Paman Sam, seperti halnya layanan Instagram dan WhatsApp-nya.
Aplikasi-aplikasi Facebook tersebut tetap offline hingga saat penutupan pasar, membuatnya turun 4,9% dan ditutup pada $326,23.
"Kami menyadari bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan produk kami, Kami sedang berupaya untuk mengembalikan semuanya ke normal secepat mungkin, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini." kata perusahaan itu dalam sebuah unggahan di Twitter.
Pemadaman layanan ini adalah yang terburuk bagi Facebook sejak 2008, ketika sebuah bug membuat layanan perusahaan offline selama sekitar satu hari.
Kala itu, Facebook masih memiliki sekitar 80 juta pengguna. Perusahaan itu sekarang dimanfaatkan oleh 3 miliar orang.
Sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan “60 Minutes,” Frances Haugen mengungkapkan dirinya sebagai pelapor yang memberikan dokumen-dokumen kunci internal perusahaan kepada Wall Street Journal.
The Journal telah menggunakan informasi tersebut dalam serangkaian laporan terbaru berjudul "The Facebook Files."
Haugen adalah mantan manajer produk di divisi misinformasi sipil Facebook yang meninggalkan perusahaan pada Mei dan membuat salinan banyak file internal sebelum meninggalkan perusahaan.
Haugen menuduh Facebook memprioritaskan "keuntungannya sendiri di atas keselamatan publik - membahayakan nyawa orang."(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News