Suasana mencekam di Ibu Kota Lebanon, Tembakan di Mana-mana

15 Oktober 2021 07:25

GenPI.co - Suasana mencekam di Ibu Kota Lebanon, Beirut pada Kamis (114/10) kemarin akibat tembak menembak yang terjadi selama protes pendukung Hizbullah.

Sedikitnya enam orang tewas dan 32 terluka dalam protes terkait ledakan dahsyat di pelabuhan kota itu tahun lalu yang ditangani oleh hakim Tarek Bitar

Hingga Kamis malam, tentara Lebanon telah berhasil mengembalikan ketenangan ke jalan-jalan dan situasi keamanan telah membaik.

BACA JUGA:  Pertahanan udara Suriah Siaga Tinggi, Israel Kembali Mengancam

Penembakan itu dilaporkan dimulai di daerah Tayouneh di mana ia bertemu Ain El Remmaneh dan Chiyah.

Itu adalah sebuah situs yang terkenal dengan bentrokan sektarian selama perang saudara 1975 di Lebanon, yang menandai perbatasan antara Beirut timur dan barat.

BACA JUGA:  Ancaman Global di Depan Mata, 42 Negara Bakal Musnah

Hizbullah dan Tentara Lebanon melaporkan pada hari Kamis bahwa penembakan itu menargetkan para pengunjuk rasa. 

Namun, tak lama setelah penembakan dimulai, pendukung Hizbullah dan Amal terlihat menembaki gedung-gedung di daerah dengan senjata otomatis dan RPG.

BACA JUGA:  Iran Bangun Sistem Pertahanan Mirip Iron Dome, Speknya Gahar Juga

Saksi mata mengatakan kepada MTV Lebanon news pada Kamis malam bahwa sejumlah pemuda datang ke Ain El Remmaneh melalui jalan kecil dan mulai meneriakkan slogan-slogan Syiah. 

Mereka kemudian mulai berbicara dengan para pemuda dari daerah tersebut dan terjadi baku hantam.

Salah satu pemuda dari yang membawa senapan Kalashnikov mulai menembak ke arah orang-orang Syiah. 

Bentrokan meluas ke seluruh lingkungan yang mengarah ke pertempuran intensif yang berlangsung berjam-jam.

Saksi mata mempertanyakan mengapa protes dimaksudkan untuk damai, akan tetapi para pengunjuk rasa memiliki ratusan senjata, termasuk RPG.

Saksi juga mengklaim bahwa para pendukung Hizbullah sengaja memasuki wilayah Ain El Remmaneh dan menyuit provokasi.

Tentara Lebanon mengumumkan bahwa  baku tembak pecah di daerah itu ketika pengunjuk rasa menuju ke Palais de Justice, yang menyebabkan korban. 

Tentara segera memperkuat penempatannya di daerah itu dan melakukan pencarian terhadap para penembak.

Sebanyak sembilan orang dari kedua belah pihak kemudian ditangkap, termasuk satu warga Suriah. 

“Komando Angkatan Darat melakukan kontak dengan pihak-pihak terkait di kedua belah pihak untuk menahan situasi dan mencegah pergeseran menuju penghasutan,” kata militer Lebanon

Pihak militer juga  menegaskan kembali mengenai toleransi nol dengan senjata apa pun, sementara unit tentara terus dikerahkan di daerah itu untuk mencegah bentrokan baru.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co