GenPI.co - Parlemen China akan mempertimbangkan undang-undang untuk menghukum orang tua jika anak-anak mereka menunjukkan "perilaku yang sangat buruk" atau melakukan kejahatan.
Dalam rancangan undang-undang pemajuan pendidikan keluarga, wali akan ditegur dan diperintahkan untuk menjalani program pembinaan pendidikan keluarga.
Hal itu memungkinkan jika jaksa menemukan perilaku yang sangat buruk atau kriminal pada anak-anak di bawah asuhannya.
"Ada banyak alasan bagi remaja untuk berperilaku buruk, dan kurangnya atau pendidikan keluarga yang tidak tepat adalah penyebab utama," kata Zang Tiewei, juru bicara Komisi Urusan Legislatif di bawah Kongres Rakyat Nasional (NPC) dilansir dari NDTV, Selasa (19/10)
Rancangan undang-undang promosi pendidikan keluarga yang akan dibahas dalam sidang Komite Tetap NPC pekan ini juga mendesak para orang tua untuk mengatur waktu bagi anak-anaknya untuk istirahat, bermain, dan berolahraga.
Beijing telah menjalankan peran ayah yang lebih tegas tahun ini, dari mengatasi kecanduan anak-anak ke game online, hingga menekan pemujaan "buta" terhadap selebritas internet.
Dalam beberapa bulan terakhir, kementerian pendidikan telah membatasi jam bermain game untuk anak di bawah umur.
Ini memungkinkan mereka bermain game online selama satu jam pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu saja.
Ini juga telah mengurangi pekerjaan rumah dan melarang les setelah sekolah untuk mata pelajaran utama selama akhir pekan dan hari libur.
Sebab pemerintah khawatir tentang beban akademik yang berat pada anak-anak yang kewalahan.
Pada saat yang sama, China mendesak pria muda China untuk menjadi kurang "feminin" dan lebih "jantan".
Dalam "Usulan untuk Mencegah Feminisasi Remaja Laki-Laki" yang dikeluarkan pada bulan Desember, kementerian pendidikan mendesak sekolah untuk mempromosikan olahraga di kampus seperti sepak bola.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News