GenPI.co - Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana merespons soal Prancis yang mendekati Indonesia usai Australia bentuk pakta pertahanan AUKUS.
Laporan dari AFP, pihak Prancis pun menyebut bahwa ada keinginan bersama untuk melangkah lebih jauh dengan strategi Indo-Pasifik.
Lantas, seperti apa sikap Indonesia seharusnya?
"Sudah sangat benar jalurnya, ke prancis," kata Hikmahanto kepada GenPI.co, Senin (1/11).
Sebab, Indonesia mesti terlibat dalam upaya menghentikan program kapal selam nuklir oleh Australia.
"Jadi, Indonesia bicara dengan Perancis dengan China hingga negara ASEAN itu sudah benar, walau mungkin negara ASEAN mungkin akan terbelah juga," katanya.
Menurutnya, ada kekhawatiran soal pakta pertahanan AUKUS, terutama jika nantinya di kawasan Indonesia akan muncul perlombaan nuklir.
Sebab, China dapat dipastikan tidak akan terima dengan hal itu, apalagi mereka juga punya kepentingan di 9 jalur putus-putus di Laut China Selatan.
"Kalau kerja sama yang lain (bukan nuklir), silakan saja. Akan tetapi, Indonesia tentu tak ingin ada tenaga nuklir, walau cuma tenaga nuklir, bukan tidak mungkin hisa digunakan sebagai senjata juga nantinya," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News