GenPI.co - Titah Taliban kepada sopir taksi di provinsi Nangarhar timur, Afghanistan sangat keras. Mereka dilarang mengangkut orang-orang bersenjata selain orang-orang yang berafiliasi dengan Taliban.
Hal ini dilaporkan sebuah media lokal Khaam Press dikutip Minggu (7/11).
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor provinsi Nangarhar, Taliban meminta pengemudi di sekitar provinsi untuk membantu mereka dalam memastikan keamanan provinsi.
Pernyataan itu lebih lanjut meminta orang-orang di provinsi itu untuk memberi tahu pihak berwenang bila melihat pria bersenjata di dalam taksi.
Meski tidak menyebut kelompok tertentu, pernyataan itu diyakini ditujukan pada teroris ISIS-K yang dilaporkan lebih aktif di provinsi timur Afghanistan.
Itu juga terjadi pada saat jumlah pembunuhan meningkat yang menyebabkan meningkatnya ketegangan di antara penduduk setempat.
Taliban dan ISIS adalah musuh bagi satu sama lain. Keduanya saling berperang bahkan sebelum Taliban menguasai Afghanistan bulan lalu.
Serangan bom ISIS turut mewarnai aksi evakuasi besar-besaran di Bandara Kabul ketika negara-negara barat mulai menarik pasukannya.
Dalam sebuah ledakan yang terjadi di gerbang bandara Kabul pada 26 Agustus lalu, setidaknya 180 orang tewas.
Sebanyak 13 di antara korban tersebut adalah pasukan Amerika Serikat yang tengah mengawal proses evakuasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News