Taliban Keluarkan Dekrit Atas Nama Pemimpin Tertinggi, ini Isinya

04 Desember 2021 07:25

GenPI.co - Taliban pada Jumat (3/12) mengeluarkan dekrit atas nama pemimpin tertinggi mereka.

Dektrit  menginstruksikan kementerian Afghanistan untuk mengambil tindakan serius  pada hak-hak perempuan. 

"Kepemimpinan Imarah Islam mengarahkan semua organisasi yang relevan... untuk mengambil tindakan serius untuk menegakkan Hak-Hak Perempuan," bunyi dekrit itu, mengutip pemimpin tertinggi Hibatullah Akhundzada.

BACA JUGA:  Norwegia Ketar-ketir, Ledakan Kasus Varian Omicron sampai Segini

Namun tetapi  aturan baru tersebut masih belum menyertakan akses anak perempuan ke sekolah.

Langkah itu sendiri dilakukan Taliban demi  memulihkan akses Afghanistan ke aset miliaran dolar dan bantuan yang ditangguhkan.

BACA JUGA:  Taktik Mossad Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran Bikin Melongo

Keputusan tersebut berpusat pada perkawinan dan hak-hak janda. Dikatakan, tidak seorang pun dapat memaksa perempuan untuk menikah dengan paksaan atau tekanan.

Sementara seorang janda berhak atas bagian tetap yang tidak ditentukan dari warisan suaminya.

BACA JUGA:  Ancaman Maut Mossad Mengemuka, Iran Sebaiknya waspada

Penghormatan terhadap hak-hak perempuan telah berulang kali dikutip oleh donor global utama sebagai syarat untuk memulihkan bantuan.

Keputusan tersebut secara krusial tidak menyebutkan pendidikan menengah anak perempuan 

Juga mengenai  pekerjaan untuk  perempuan di sektor publik, yang telah dilarang ketika Taliban berkuasa

Hak-hak perempuan sangat dibatasi selama masa kekuasaan Taliban sebelumnya, yang berlangsung dari tahun 1996 hingga akhir 2001.

Perempuan dipaksa untuk mengenakan burqa yang menutupi selah tubuh,

Mereka juga  hanya diizinkan meninggalkan rumah dengan pendamping laki-laki dan dilarang bekerja dan pendidikan.

Akhundzada telah mempertahankan profil publik yang sangat rendah sejak menjadi pemimpin tertinggi pada tahun 2016, setelah pendahulunya tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS.

Taliban pada 30 Oktober merilis rekaman audio berdurasi 10 menit yang diklaim sebagai pidatonya di sebuah madrasah di selatan kota Kandahar pada hari itu.

Tetapi beberapa analis percaya dia mungkin telah terbunuh satu atau lebih tahun yang lalu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co