Aksi Taliban Memang Keterlaluan, AS dan Sekutu Sampai Geram

06 Desember 2021 07:30

GenPI.co - Amerika Serikat atau AS pada hari Sabtu (4/12) memimpin sekelompok negara Barat dan sekutu mengeluarkan pernyataan keras yang mengutuk Taliban.

Hal tersebut lantaran pembunuhan singkat  terhadap mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan yang dilaporkan oleh kelompok hak asasi manusia.

"Kami sangat prihatin dengan laporan pembunuhan dan penghilangan paksa mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan seperti yang didokumentasikan oleh Human Rights Watch dan lainnya," bunyi pernyataan itu.

BACA JUGA:  Taliban Keluarkan Dekrit Atas Nama Pemimpin Tertinggi, ini Isinya

Pernyataan yang dirilis oleh Departemen Luar negeri Amerika Serikat itu ditandatangani oleh  Uni Eropa, Australia, Inggris, Jepang, dan lainnya..

"Kami menggarisbawahi bahwa tindakan yang dituduhkan merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang serius dan bertentangan dengan amnesti yang diumumkan Taliban," kata kelompok negara itu.

BACA JUGA:  Rencana Maut Rusia Libatkan 175 Ribu Tentara, Ukraina Bisa Habis

Mereka lantas menyerukan penguasa baru Afghanistan untuk memastikan amnesti ditegakkan dan "dijunjung tinggi di seluruh negeri dan di seluruh jajaran mereka. "

Awal pekan ini Human Rights Watch merilis sebuah laporan yang mendokumentasikan ringkasan eksekusi atau penghilangan paksa 47 mantan anggota Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANSF).

BACA JUGA:  Pasukan Taliban Merangsek ke Panjshir Timur

Korban juga termasuk mantan  anggota polisi dan agen intelijen yang telah menyerah atau ditangkap oleh Pasukan Taliban dari pertengahan Agustus hingga Oktober.

"Kasus yang dilaporkan harus diselidiki segera dan secara transparan, mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban,” lanjut pernyataan itu.

Mereka juga mendesak langkah-langkah penyelidikan harus dipublikasikan dengan jelas sebagai pencegah langsung terhadap pembunuhan dan penghilangan lebih lanjut.

Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada bulan Agustus ketika pemerintah yang didukung AS di Kabul dan militer negara itu runtuh.

Washington mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Taliban awal pekan ini ketika mendesak kelompok Islam garis keras itu untuk menyediakan akses pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan di seluruh negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co