Malaysia vs Filipina Bikin Tegang, Bikin Kaget Border Kalimantan

13 Desember 2021 16:45

GenPI.co - Konflik perebutan wilayah Sabah antara Malaysia vs Filipina bikin tegang ASEAN. Area border Kalimantan juga ikut kena imbasnya.

Sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa milisi Sulu Filipina akan melaksanakan invasi militer ke wilayah Sabah, Malaysia.

Rumor ini terdengar sangat kencang. Dan ini rencananya akan dilakukan pada Februari mendatang.

BACA JUGA:  MiIliter FIlipina Beraksi, Pucuk Daulah Islamiyah Meregang Nyawa

South China Morning Post ikut memberitakan rencana invasi Filipina itu. Ada sumber senior Pemerintahan Filipina yang disebut.

Dan sumber itu terang-terangan menyebut 19 walikota di Kepulauan Sulu telah setuju untuk melakukan invasi ke Sabah yang dekat dengan Kalimantan.

BACA JUGA:  Kebuntuan di LCS, FIlipina Meradang ke China, AS Beri Peringatan

"Pertemuan 1 Desember dilakukan seorang pejabat yang dipilih secara lokal di provinsi Sulu, yang mengumpulkan 19 walikota untuk membahas rencana pembentukan Tentara Kerajaan Sulu. Targetnya merekrut hingga 600 orang untuk menyerbu Sabah," kata pejabat itu.

Ada sejumlah temuan lain yang ikut bikin kaget. Dan semuanya bisa disimak di bawah ini. 

BACA JUGA:  Malaysia vs Filipina Panas, Perang Bisa Pecah di Kalimantan

1. Reaksi Filipina.

Manila buka suara mengenai isu ini. Letnan Jerrica Angela Manongdo, juru bicara militer Filipina, mengatakan laporan itu merupakan kebohongan semata. Kepada Arab News, ia menyebu akan melakukan penyelidikan mendalam atas laporan ini.

"Kami segera menyelidiki masalah ini ketika kami mengetahui laporan berita. Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan, tidak ada hal seperti itu," ujarnya.

Manongdo menambahkan bahwa pejabat daerah di Sulu memang telah mengadakan pertemuan awal bulan ini, tetapi hanya untuk membahas cara memperkuat perbatasan laut nusantara dan tanggap bencana.

"Kepala eksekutif lokal bertanggung jawab atas perekrutan nelayan atau sukarelawan pelaut (untuk) melakukan patroli laut bekerja sama dengan militer di Sulu untuk membantu meningkatkan kontrol perbatasan terhadap teroris dan elemen pelanggar hukum lainnya," katanya.

3. Reaksi Malaysia.

Malaysia tetap menanggapi laporan ini dengan serius. Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan badan intelijen Komando Keamanan Sabah Timur, atau ESSCOM, sedang memantau situasi dan menilai indikator yang menunjukkan adanya ancaman terhadap negara.

"Saya juga telah menginstruksikan para pemimpin Angkatan Bersenjata Malaysia, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, untuk meningkatkan kesiapsiagaan ke tingkat setinggi mungkin, terutama di Pantai Timur Sabah," kata Hishammuddin dalam sebuah siaran pers.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Polis Di Raja Malaysia (PDRM) Acryl Sani Abdullah Sani. Ia mengatakan telah mencatat laporan berita itu dan tetap bersiaga penuh.

"Kepolisian Di Raja Malaysia menangani masalah ini dengan serius dan akan mengambil tindakan segera untuk meningkatkan kesiapsiagaan ke tingkat tertinggi di Sabah untuk menghadapi kemungkinan/ancaman penyusupan," katanya kepada Bloomberg.

3. Bukan yang pertama kali

Wilayah Lahad Datu Sabah sendiri beberapa kali sempat menjadi wilayah yang ditargetkan kelompok Sulu Filipina.

Pada 2013 invasi yang sama sempat terjadi dengan 200 orang milisi Sulu mengepung Lahat Datu untuk merebut wilayah itu. Invasi itu akhirnya tumbang setelah satu bulan pertempuran dengan pasukan Malaysia.

Dalam sejarah, wilayah Timur Malaysia ini sebelumnya sempat diklaim merupakan milik Filipina melalui sejarah Kesultanan Sulu.

Namun Malaysia tetap mendapatkan wilayah itu lantaran menggunakan basis argumen bahwa di tahun 1878 Spanyol telah membeli wilayah itu dari Kesultanan Sulu.

Pada 1888, wilayah itu kemudian resmi menjadi milik Inggris setelah Spanyol melepaskan Sabah dalam Protokol 1885. Dan saat kemerdekaan Malaysia, wilayah itu diserahkan Inggris menjadi milik Negeri Jiran itu.

4. Akan mengirimkan mata-mata

Pejabat Filipina menyebut bahwa pihak Sulu akan segera menerjunkan 150 hingga 200 mata-mata ke wilayah Lahad Datu dan Semporna. Dua wilayah ini rencananya akan dipakai sebagai lokasi pendaratan pasukan. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co