GenPI.co - Dua perwira Israel tewas secara tidak sengaja ditembak salah satu pasukan mereka sendiri pada Rabu (11/1).
Sumber dari tentara Israel (IDF) mengatakan, peristiwa tersebut terjadi selama patroli keamanan di dekat pangkalan mereka di Tepi Barat, Palestina.
Pernyataan IDF pada hari Kamis (12/1) memberikan beberapa rincian tentang insiden "tembakan persahabatan", yang menurut media Israel melibatkan unit komando elite Brigade Oz, Unit Egoz di Lembah Yordan.
“Para petugas itu salah diidentifikasi dan secara keliru dibunuh oleh tembakan IDF,” kata pernyataan itu.
Keluarga perwira yang diidentifikasi sebagai Mayor Ofek Aharon, 28, dan Mayor Itamar Elharar, 26 telah diberitahu.
“Seorang tentara di unit itu mengira aksi 2 tentara tersebut sebagai serangan Palestina, dan sebagai akibat dari tembakan, dua perwira itu tewas,” kata seorang juru bicara militer di radio publik Kan.
Surat kabar Jerusalem Post juga memberitakan detik-detik tewasnya kedua tentara itu.
Dikatakan bahwa para petugas telah menyelesaikan latihan militer di zona tembak pangkalan Nabi Musa dan sedang berpatroli ketika mereka mengidentifikasi sosok yang mencurigakan.
Mereka memprakarsai prosedur untuk menangkap individu tersebut, termasuk menembak di udara, menurut laporan itu.
Tentara itu kemudian ditembak oleh tentara lain yang salah mengidentifikasi petugas sebagai kemungkinan penyerang.
“Ini bukan insiden yang terjadi selama latihan. Bukan karena pasukan kami menembaki pasukan kami selama latihan,” kata Brigadir Jenderal Ofer Winter, kepala Divisi ke-98 Komando Pusat.
Dia menambahkan bahwa IDF menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang ditinggalkan dan akan terus mendukung mereka.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga mengungkapkan penyesalannya tentang insiden itu di Twitter.
“Kedua komandan telah mendedikasikan tahun-tahun terbaik mereka untuk keamanan Israel dan membela tanah air kami. Seluruh rakyat Israel berduka untuk mereka,” tulisnya.
Menteri Pertahanan Benny Gantz mengirimkan belasungkawa kepada keluarga.
"Sayangnya tidak ada yang dapat memulihkan kehilangan besar bagi keluarga, teman, dan saudara," katanya.
Gantz mengatakan bahwa IDF sedang dalam penyelidikan komprehensif dan kami akan melakukan segalanya agar bencana seperti itu tidak terjadi lagi.
Israel menduduki Tepi Barat dalam perang 1967. Palestina berusaha untuk mendirikan sebuah negara di wilayah dan di Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur yang diduduki sebagai ibu kotanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News