Presiden Prancis Sukses Meyakinkan Putin, Ukraina Bisa Lega

09 Februari 2022 06:25

GenPI.co - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa (8/2)  mengatakan bahwa dia telah meyakinkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak meningkatkan krisis di sekitar Ukraina.

Selama pertemuan lima jam saat makan malam di Kremlin Senin (9/2), Macron mengatakan dia menawarkan Putin "jaminan keamanan konkret" dari kubu Barat.

"Saya meyakini bahwa tidak akan ada degradasi atau eskalasi," kata pemimpin Prancis itu kepada wartawan saat ia tiba di Kyiv untuk berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

BACA JUGA:  Pesan Menohok Amerika Serikat untuk Korea Utara, Jleb Banget!

Dia megatakan, tujuannya adalah untuk membekukan permainan, untuk mencegah eskalasi dan membuka perspektif baru..

"Tujuan ini bagi saya terpenuhi,” kata Macron

BACA JUGA:  Rusia vs Ukraina Bawa Hawa Kiamat ke Eropa, Dunia Gelisah

Putin—yang telah menuntut jaminan keamanan menyeluruh dari NATO dan Amerika Serikat—mengatakan kepada Macron bahwa Moskow akan melakukan segalanya untuk menemukan kompromi yang cocok untuk semua orang.

Dia mengatakan beberapa proposal yang diajukan oleh Macron dapat "membentuk dasar untuk langkah lebih lanjut" dalam meredakan krisis di Ukraina, tetapi tidak memberikan rincian apa pun.

BACA JUGA:  Rusia Nekat Menyerang Ukraina, Inggris akan memukul Balik

Pada saat yang sama dengan mengirimkan perangkat keras militernya ke perbatasan Ukraina, Moskow mengeluarkan tuntutan yang menurut Barat tidak dapat diterima.

Tuntutan itu  termasuk melarang Ukraina bergabung dengan NATO dan menggulingkan pasukan aliansi di Eropa timur.

Kepresidenan Prancis mengatakan proposal balasan Macron termasuk keterlibatan dari kedua belah pihak untuk tidak mengambil tindakan militer baru.

Juga mengenai peluncuran dialog strategis dan upaya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian dalam konflik Kyiv dengan separatis yang didukung Moskow di Ukraina timur.

Ia juga mengatakan kesepakatan akan memastikan penarikan sekitar 30.000 tentara Rusia dari Belarus pada akhir latihan militer bersama akhir bulan ini.

"Saya tidak berpikir sedetik pun bahwa dia akan membuat gerakan apa pun kemarin," kata Macron tentang Putin.

Macron—yang merupakan pemimpin Barat pertama yang bertemu Putin sejak krisis dimulai pada Desember—menghadapi tugas berat mencoba meyakinkan Zelensky yang waspada untuk menerima kompromi apa pun.

Kiev sendiri telah menetapkan tiga "garis merah" yang dikatakan tidak akan dilewati untuk menemukan solusi.

Krtiganya adalah tidak ada kompromi atas integritas wilayah Ukraina, tidak ada pembicaraan langsung dengan separatis dan tidak ada campur tangan dalam kebijakan luar negerinya.

Moskow menekan Ukraina untuk menawarkan konsesi kepada pemberontak dukungan Rusia yang telah memerangi Kiev sejak 2014 dalam konflik yang telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co