Laporan Intelijen Estonia Soal Manuver Rusia, Ukraina Genting

17 Februari 2022 11:25

GenPI.co - Laporan intelijen Estonia mengenai manuver Rusia di dekat perbatasan Ukraina bikin Amerika Serikat pada rabu (16/2) kembali memberi peringatan.

Pasalnya, laporan intelijen itu menyebutkan bahwa Rusia terus melanjutkan pembangunan militer kelompok-kelompok pertempuran mendekat menjelang kemungkinan serangan.

"Ada apa yang Rusia katakan. Dan kemudian ada apa yang dilakukan Rusia. Dan kami belum melihat mundurnya pasukannya," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah wawancara di MSNBC.

BACA JUGA:  Rusia Sudah Tarik Pasukan, NATO Malah Menuduh Begini

Dia mengatakan bahwa pihaknya  terus melihat unit-unit penting bergerak menuju perbatasan, bukan menjauh dari perbatasan.

Sebelumnya, Moskow bersikeras mengatakan bahwa pihaknya melakukan penarikan pasukan dari perbatasan Ukraina. 

BACA JUGA:  Parlemen Rusia Dukung Separatis Donbass, Ukraina Ngadu ke DK PBB

Namun Intelijen Estonia membeber bahwa  sekitar 10 kelompok tentara bergerak menuju perbatasan Ukraina.

Mikk Marran, direktur jenderal Badan Intelijen Luar Negeri Estonia menyebut  bahwa sekitar 170.000 tentara telah dikerahkan

BACA JUGA:  Warga Ukraina Kompak, Rusia Dilawan dengan Hari Persatuan

Serangan itu dikatakan akan mencakup pemboman rudal dan pendudukan "medan utama", tambahnya.

"Jika Rusia berhasil di Ukraina, itu akan mendorongnya untuk meningkatkan tekanan di Baltik di tahun-tahun mendatang. Ancaman perang telah menjadi alat kebijakan utama bagi Putin," jelas Marran.

Sementara itu, Inggris juga mengeklaim mendeteksi pergerakan RUsia mendekati perbatasan Ukraina. 

Kepala intelijen pertahanan Inggris Jim Hockenhull mengatakan, da penampakan kendaraan lapis baja tambahan, helikopter dan rumah sakit lapangan bergerak.

Kekuatan dunia terlibat dalam salah satu krisis terdalam dalam hubungan Timur-Barat selama beberapa dekade.

Mereka berebut pengaruh pasca-Perang Dingin dan pasokan energi karena Rusia ingin menghentikan Ukraina bergabung dengan aliansi militer NATO.

Negara-negara Barat telah menyarankan pengendalian senjata dan langkah-langkah membangun kepercayaan untuk meredakan kebuntuan.

Barat juga a untuk mendesak warganya meninggalkan Ukraina karena serangan bisa datang kapan saja. 

Namun, Rusia menyangkal memiliki rencana untuk menyerang negara bekas Soviet tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co