GenPI.co - Rusia memberikan kejutan besar yang bisa bikin Ukraina bernapas lega. Negara itu berencana menghentikan aktivitas militernya di sekitar Kyiv dan Chernihiv.
Wakil Menteri pertahanan Rusia Alexander Fomin, Selasa (30/3) mengatakan keputusan itu diambil untuk mengejar lebih banyak pembicaraan damai antara kedua negara.
Negosiator Ukraina David Arakhamia juga telah mengusulkan status netral negara itu dengan jaminan internasional untuk melindunginya dari serangan.
Negosiator itu mengatakan Ukraina tidak akan bergabung dengan aliansi NATO atau menjadi tuan rumah pangkalan pasukan asing.
Akan tetapi keamanan negara itu akan dijamin serupa dengan klausul pertahanan kolektif NATO.
Negara-negara yang diidentifikasi diizinkan dalam memfasilitasi jaminan ini adalah Israel dan anggota NATO Kanada, Polandia dan Turki.
“Usulan itu mencakup periode konsultasi 15 tahun tentang status Krimea yang dicaplok Rusia dan hanya bisa berlaku jika terjadi gencatan senjata lengkap,” kata perunding Ukraina.
Negosiator Rusia Vladimir Medinsky mengatakan dia akan melaporkan proposal Ukraina kepada pemimpinnya Vladimir Putin.
Sementara itu, UNHCR, badan pengungsi PBB, mengatakan 3.901.713 orang Ukraina telah melarikan diri dari negara itu.
Angka tersebut naik 38.916 dari pembaruan hari Senin (28/3).
Meski demikian, harian pengungsi telah melambat menjadi sekitar 40.000 dalam beberapa hari terakhir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News