GenPI.co - Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ) dan kelompok militan di Gaza lainnya bergerak dan menebar ancaman baru kepada Israel yang disebutnya sebagai rezim Zionis
The Jerusalem Post pada Minggu (3/4) melaporkan kelompok-kelompok itu berjanji akan terus memerangi Israel menyusul kematian 3 pria bersenjata Palestina.
Ketiga orang itu tewas dalam bentrokan bersenjata dengan pasukan keamanan Israel di dekat Jenin pada Jumat (1/4) malam.
PIJ mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tiga pria bersenjata – Saeb Abahreh, 30, Khalil Tawalbeh, 24, dan Saif Abu Libdeh, 25 – adalah anggota sayap militernya, Brigade Al-Quds.
“Musuh Zionis melakukan kejahatan agresif terhadap tiga mujahidin [pejuang] heroik kami pada hari pertama bulan suci Ramadhan,” bunyi pernyataan itu.
Organisasi itu bersumpah untuk membalas kematian orang-orang bersenjata itu.
“Saat kami menganggap musuh bertanggung jawab penuh atas kejahatan ini, kami menegaskan bahwa darah anak-anak kami tidak akan ditumpahkan dengan sia-sia,” katanya.
Hamas menggambarkan pembunuhan orang-orang bersenjata sebagai "pembunuhan pengecut."
"Kebijakan musuh untuk membunuh dan membunuh orang-orang kami di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki tidak akan memberi mereka keamanan yang mereka cari,” kata Hamas, yang juga bersumpah akan melakukan pembalasan.
Kelompok militan lain yang berbasis di Gaza, Gerakan Mujahidin Palestina, mengatakan bahwa pembunuhan para pejuang perlawanan di Jenin adalah kejahatan Zionis yang tidak akan berlalu tanpa tanggapan.
“Darah para martir akan tetap menjadi bahan bakar yang meningkatkan perlawanan terhadap musuh kriminal ini,” kata kelompok itu
Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA), pada bagiannya, mengutuk keras pembunuhan orang-orang bersenjata itu.
PA mengulangi seruannya kepada masyarakat internasional untuk memberikan perlindungan bagi orang-orang Palestina.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News