GenPI.co - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengecam rangkaian kekerasan aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa, Jumat (16/4/2022).
Menurutnya, keamanan Israel melakukan kekerasan terhadap warga saat salat Subuh di Masjid Al Aqsa dan juga saat salat Jumat (15/4/2022).
Bulan Sabit Merah Palestina diketahui telah mengevakusi 152 warga Palestina ke rumah sakit terdekat.
"Rangkaian kekerasan dalam tiga pekan belakangan ini membuktikan tak ada yang berubah dari kebijakan Israel atas warga Palestina," tegas dia, dikutip dari Antara, Sabtu (16/4/2022).
Fadli Zon menambahkan, kekerasan di kompleks Al Aqsa terutama selama Ramadan seharusnya bisa dicegah lebih awal.
Lantaran Israel kerap menempuh aksi kekerasan hampir tiap tahun di bulan Ramadhan ketika umat Islam beribadah di Masjid Al Aqsa.
"Saya melihat perlu kesungguhan langkah preventif agar kekerasan di Kompleks Al Aqsa tidak terulang setiap Ramadan," katanya.
Dia berharap seharusnya PBB dan komunitas internasional tak lepas tangan karena kalau merujuk resolusi penting Majelis Umum PBB Nomor 181 Tahun 1947, yang menetapkan Yerusalem sebagai wilayah di bawah kewenangan internasional dan diberikan status hukum dan politik terpisah
Terkait langkah konkrit BKSAP atas situasi terkini di Palestina, BKSAP DPR RI selalu konsisten mendukung Palestina di banyak forum parlemen.
Fadli turut mengeklaim waktu Sidang Umum IPU (Inter Parliamentary Union) ke-144 pada 20 sampai 24 Maret lalu di Bali.
"Kami awalnya akan mengajukan draf resolusi terkait Palestina. Namun karena konflik Rusia dan Ukraina semakin memanas, kami kembali menunda draf Palestina tersebut. Namun kAMI selalu mengingatkan bahwa krisis Rusia dan Ukraina tak boleh mengabaikan isu Palestina," ungkapnya.
Politikus Gerindra itu melaporkan dengan korban luka-luka lebih dari seratus dan korban tewas 36 warga Palestina sejak Januari tahun ini
Hal tersebut menunjukkan masa depan suram kepemimpinan PM Israel Naftali Bennett sebagai mitra perdamaian.
"Naftali Bennett adalah politisi sayap kanan garis keras yang pernah menolak negara Palestina. Dia lebih keras dari Netanyahu," tandas politisi yang juga Wakil Presiden the League of Parliamentarians for Al Quds, organisasi parlemen global yang berbasis di Istanbul itu.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News