GenPI.co - Lebih dari 5 ribu mantan pejuang separatis MILF dikabarkan akan bergabung dengan kepolisian Filipina.
Perekrutan pejuang Filipina Selatan tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mempertahankan perdamaian di negara Asia Tenggara itu.
Proses perdamaian di Bangsamoro, wilayah yang mencakup wilayah mayoritas Muslim di Mindanao yang telah berlangsung selama hampir satu dekade.
Perdamaian antara pemerintah dan Front Pembebasan Islam Moro setelah kedua pihak mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen setelah hampir 40 tahun konflik.
MILF, sebuah kelompok bersenjata yang memisahkan diri dari Front Pembebasan Nasional Moro, terus berjuang ketika organisasi induknya mencapai kesepakatan damai dengan pemerintah Filipina pada 1990-an.
Baru pada tahun 2014 para pejuang MILF setuju untuk menyerahkan senjata api mereka sebagai imbalan atas pembentukan Bangsamoro yang dikelola sendiri.
Sebagai bagian dari proses perdamaian, penduduk di kawasan itu memilih otonomi yang lebih besar dalam sebuah referendum yang diadakan pada 2019.
Masa transisi akan mencapai puncaknya pada 2025, ketika Bangsamoro akan memilih legislatif dan eksekutifnya.
Kantor Penasihat Presiden untuk Proses Perdamaian pekan lalu mengumumkan bahwa 11.000 mantan kombatan dari MILF dan MNLF akan mengikuti ujian pada akhir Mei untuk bergabung dengan kepolisian Filipina.
Sekitar 5.060 calon terbaik diharapkan diterima, awalnya sebagai polisi dan polwan patroli.
Wilben Mayor, asisten sekretaris di Kantor Penasihat Presiden untuk Proses Perdamaian ini adalah langkah penting untuk proses perdamaian Bangsamoro.
“Masuknya anggota MILF dan MNLF ke PNP (Philippine National Police) yang akan menjamin perdamaian dan keamanan tidak hanya di Bangsamoro, tetapi di seluruh negeri,” tambah dia.
Pelantikan mantan pejuang menjadi polisi mengikuti kesepakatan yang ditandatangani awal bulan ini oleh Komisi Kepolisian Nasional dan Ahod Balawag Ebrahim, ketua MILF.
Ebrahim juga menjabat sebagai menteri kepala sementara Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao.
“Kami senang bahwa kami akhirnya mengambil langkah pertama untuk mewujudkan ketentuan ini,” kata Ebrahim saat itu.
Proses integrasi juga diharapkan dapat membantu mengangkat masyarakat setempat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News