Tolak Dekrit Taliban Soal Burqa, Wanita Afghanistan Demo di Kabul

11 Mei 2022 06:25

GenPI.co - Belasan  wanita Afghanistan pada Selasa (10/5) berunjuk rasa di Kabul untuk menentang dekrit Taliban terkait penggunaan Burqa.

Pemimpin tertinggi Afghanistan dan kepala Taliban Hibatullah Akhundzada mengeluarkan mandat selama akhir pekan memerintahkan wanita untuk menutupi sepenuhnya.

"Keadilan, keadilan!" teriak para pemrotes, banyak dengan wajah terbuka, di Kabul tengah.

BACA JUGA:  Taliban Keluarkan Perintah, Wanita Afghanistan Wajib Pakai Burqa

Para demonstran juga meneriakkan "Burqa bukan hijab kami!" -- menunjukkan keberatan mereka untuk memperdagangkan jilbab yang tidak terlalu ketat dengan burqa yang benar-benar tertutup.

Setelah prosesi singkat, pawai dihentikan oleh pejuang Taliban, yang juga menghalangi wartawan untuk meliput acara tersebut.

BACA JUGA:  Israel Buat Tim untuk Buru Pemimpin Kelompok Hamas di Luar Negeri

Dekrit Akhundzada, yang juga memerintahkan perempuan untuk tinggal di rumah jika mereka tidak memiliki pekerjaan penting di luar, telah memicu kecaman internasional.

"Kami ingin hidup sebagai manusia, bukan sebagai hewan yang ditawan di sudut rumah," kata pengunjuk rasa Saira Sama Alimyar pada rapat umum tersebut.

BACA JUGA:  Kaki Dibungkus Selimut, Kesehatan Vladimir Putin Jadi Buah Bibir

Akhundzada juga memerintahkan pihak berwenang untuk memecat pegawai pemerintah perempuan yang tidak mengikuti aturan berpakaian yang baru, dan menskors pekerja laki-laki jika istri dan anak perempuan mereka tidak mematuhinya.

Selama 20 tahun terakhir setelah rezim Taliban tumbang,perempuan dapat mengenyam pendidikan, bekerja dan kehidupan publik meski konservatifme dan patriarki masih berlaku.

Di pedesaan, banyak wanita terus mengenakan burqa dalam dua dekade itu.

Tetapi beberapa cendekiawan dan aktivis agama mengatakan pakaian itu tidak memiliki dasar dalam Islam dan lebih merupakan aturan berpakaian Taliban yang dirancang untuk menindas perempuan.

Setelah merebut kekuasaan tahun lalu, Taliban telah menjanjikan versi yang lebih lembut dari aturan Islam keras dibanding era mereka berkuasa dari 1996 hingga 2001, tetapi banyak pembatasan telah diberlakukan.

Beberapa wanita Afghanistan awalnya menentang pembatasan, mengadakan protes kecil di mana mereka menuntut hak atas pendidikan dan pekerjaan.

Tetapi Taliban segera menangkap para pemimpin kelompok itu, menahan mereka tanpa komunikasi sambil menyangkal bahwa mereka telah ditahan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co