GenPI.co - WHO sedang mengerjakan panduan lebih lanjut untuk negara-negara tentang cara mengurangi penyebaran wabah Monkeypox alias cacar monyet.
Hal itu dikatakan David Heymann, ketua Kelompok Penasihat Strategis dan Teknis WHO tentang Bahaya Menular dengan Potensi Pandemi dan Epidemi, dilansir dari Reuters, Minggu (22/5)
Langkah badan tersebut untuk mengantisipasi kekhawatiran kasus dapat melonjak lebih lanjut di bulan-bulan musim panas.
Heymann mengatakan, teori kerja WHO berdasarkan kasus-kasus yang diidentifikasi sejauh ini adalah bahwa wabah itu didorong oleh kontak seksual.
Dia memimpin pertemuan tentang wabah tersebut pada hari Jumat (20/5) lalu
Cacar monyet adalah penyakit menular yang biasanya ringan, dan endemik di bagian barat dan tengah Afrika.
Penyakit ini menyebar melalui kontak dekat, yang berarti relatif mudah dikendalikan melalui tindakan seperti isolasi diri dan kebersihan setelah kasus baru diidentifikasi.
Namun, para ilmuwan menyebut wabah monkeypox di 11 negara yang tidak endemik sangat tidak biasa
Lebih dari 100 kasus yang dikonfirmasi atau dicurigai telah dilaporkan, sebagian besar di Eropa.
Heymann mengatakan para ahli kemungkinan akan memberikan lebih banyak panduan ke negara-negara dalam beberapa hari mendatang.
Pejabat kesehatan di beberapa negara telah memperingatkan bahwa kasus dapat meningkat lebih lanjut pada pertemuan musim panas dan festival besar.
"Apa yang tampaknya terjadi sekarang adalah bahwa penyakit itu telah masuk ke populasi sebagai bentuk seksual, sebagai bentuk genital, dan menyebar seperti infeksi menular seksual, yang telah memperkuat penularannya di seluruh dunia," kata Heymann.
Dia lebih lanjut mengatakan, kontak dekat adalah jalur utama penularan virus karena lesi yang khas dari penyakit ini sangat menular.
Misalnya, orang tua yang merawat anak yang sakit berisiko, serta petugas kesehatan.
Itulah sebabnya beberapa negara mulai menginokulasi tim yang merawat pasien cacar monyet menggunakan vaksin cacar.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News