GenPI.co - Pembawa berita pria di Afghanistan menunjukkan solidaritas dengan rekan-rekan wanita mereka dengan mengenakan masker wajah di depan kamera.
Aksi itu dilakukan setelah Taliban mengeluarkan perintah yang memaksa semua wanita untuk menutupi wajah mereka saat tampil di depan TV.
Protes yang dilakukan penyiar ini viral di media sosial menggunakan tagar #FreeHerFace.
Momentumnya ketika pria dari saluran Tolo News mengenakan topeng untuk meniru rekan wanita mereka yang dipaksa mengenakan cadar.
“Wartawan laki-laki telah mengenakan masker wajah. Ini adalah tindakan yang hebat,” kata Sahar Fetrat, seorang aktivis feminis Afghanistan yang bekerja untuk Human Rights Watch.
Dia mengatakan bahwa itu adalah salah satu dari sedikit contoh di mana pria Afghanistan melakukan sesuatu yang simbolis karena semua perlawanan dan protes terhadap jilbab sejauh ini dilakukan oleh wanita.
Sejak merebut kekuasaan tahun lalu, Taliban telah memberlakukan banyak pembatasan pada masyarakat sipil.
Banyak kebijakan yang berfokus pada mengekang hak-hak perempuan dan anak gadis untuk mematuhi hukum Islam yang keras dari kelompok itu.
Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan awal bulan ini telah memerintahkan wanita untuk mengenakan jilbab penuh dan cadar yang menutupi wajah.
Pembawa berita wanita telah berusaha untuk menentang perintah tetapi akhirnya harus tunduk di bawah tekanan.
Wanita di Afghanistan telah bebas meniti karier dan mengenyam pendidikan setelah pemerintah Taliban digulingkan pada tahun 2001 menyusul invasi pimpinan AS.
Namun kondisi berbalik setelah kelompok garis keras itu kembali memegang kekuasaan Afghanistan pada 2021 lalu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News