Kekejaman Taliban di Afghanistan Mengerikan, Jerman Naik Pitam

08 Juni 2022 07:20

GenPI.co - Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menegaskan pihaknya tidak akan mengakui Taliban sebagai penguasa sah Afghanistan selama kondisi "mengerikan" di bawah kelompok itu tetap ada.

"Ketika kami melihat ke seberang perbatasan, situasinya mengerikan," kata Baerbock dalam konferensi pers di Ibu Kota Islamabad, Pakistan, dilansir dari Reuters, Rabu (8/6/2022). 

Menurutnya, hingga saat ini tidak ada pemerintah asing yang secara resmi mengakui Taliban sejak mereka mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021, ketika pasukan asing yang didukung Amerika Serikat mundur setelah perang selama dua dekade.

BACA JUGA:  Taliban Beri Kabar Gembira, Tapi Tidak untuk Wanita Nakal

Baerbock juga memperingatkan krisis kemanusiaan dan ekonomi membayangi di negara di mana anak-anak perempuan kehilangan pendidikan, perempuan dikecualikan dari kehidupan publik, dan suara-suara yang berbeda dibungkam.

"Selama mereka menempuh jalan ini, tidak ada ruang untuk normalisasi dan apalagi pengakuan terhadap Taliban sebagai penguasa sah negara itu. Pada saat yang sama kami tidak akan meninggalkan rakyat Afghanistan," ucap Baerbock.

BACA JUGA:  Nekat! Presenter Wanita TV Afghanistan Melawan Perintah Taliban

Selain itu, Jerman nantinya akan mengirim bantuan kemanusiaan.

Baerbock juga menyerukan persatuan untuk menekan Taliban.

BACA JUGA:  Solidaritas Pembawa Berita Afghanistan, Taliban Tertampar Keras

"Masyarakat internasional harus bersatu dan bersama-sama memberi tahu Taliban dengan lantang dan jelas bahwa 'Anda menuju ke arah yang salah'," ujar dia.

Baerbock menambahkan Jerman dan Pakistan telah merampingkan sistem untuk membawa pengungsi Afghanistan ke Jerman melalui Pakistan dan lebih dari 14.000 warga Afghanistan yang sangat berisiko telah dapat melakukan perjalanan ke Jerman selama beberapa bulan terakhir.

Sementara, pejabat Taliban menyangkal tuduhan pelanggaran HAM dan mengatakan mereka sedang berupaya menciptakan kondisi di mana mereka akan membuka sekolah menengah untuk anak perempuan.

Pakistan, yang selama bertahun-tahun melihat Taliban sebagai penghalang yang efektif terhadap pengaruh saingan lama India di Afghanistan, telah menyerukan keterlibatan dengan Taliban, dengan mengatakan dunia tidak mampu menghadapi krisis kemanusiaan.

Namun menteri luar negeri baru Pakistan Bilawal Bhutto Zardari menyatakan Taliban harus memperhatikan keprihatinan masyarakat internasional tentang HAM dan keamanan.

"Adalah harapan kami bahwa pihak berwenang Afghanistan akan responsif terhadap harapan masyarakat internasional mengenai penghormatan inklusivitas terhadap hak asasi manusia semua warga Afghanistan termasuk perempuan dan tindakan efektif melawan terorisme," ungkap dia.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co