GenPI.co - Menhan Afghanistan rezim Taliban Mohammad Yaqoob Mujahid pada Minggu (28/8) menuduh Pakistan menyediakan wilayah udara bagi Drone AS untuk memasuki negaranya.
Tindakan Pakistan tersebut sebagai kelanjutan dari "invasi" Washington.
Komentar Mujahid muncul kurang dari sebulan setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan pembunuhan pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri.
Dedengkot Al-Qaeda itu tewas dalam serangan drone AS di Kabul.
Muhajid mengatakan drone AS terus terlihat terbang di atas Kabul hingga saat ini.
"Informasi kami menunjukkan bahwa mereka (drone AS) masuk ke Afghanistan dari Pakistan, menggunakan wilayah udara Pakistan," kata Mujahid kepada wartawan ketika ditanya dari mana drone itu berasal.
Dia enuntut agar Pakistan tidak membiarkan wilayah udaranya digunakan untuk melawan Afghanistan.
Militer Pakistan sendiri belum memberikan tanggapan maupun komentar atas tuduhan Mujahid.
Akan tetapi sebelumnya Pakistan telah membantah mengizinkan wilayah udaranya untuk digunakan, yang terbaru atas kasus Zawahiri.
Serangan pesawat tak berawak pada bulan Juli yang menewaskan Zawahiri, penerus Osama bin Laden.
Itu serangan pertama yang diketahui oleh AS terhadap sasaran di Afghanistan sejak Washington menarik pasukannya dari negara itu pada 31 Agustus tahun lalu.
Mujahid mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki klaim Biden membunuh Zawahiri.
"Kami akan membagikan detailnya ketika sudah selesai," katanya.
Para pejabat Taliban tidak mengkonfirmasi kehadiran Zawahiri di Afghanistan atau mengakui kematiannya.
Ketegangan perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan telah meningkat sejak Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus tahun lalu.
Islamabad mengklaim kelompok-kelompok militan melakukan serangan rutin dari negara tetangga itu.
Pemerintah Taliban menyangkal menyembunyikan gerilyawan Pakistan, tetapi juga marah dengan pagar yang didirikan Islamabad di sepanjang perbatasan 2.700 kilometer yang dikenal sebagai garis Durand.
Hubungan antara kedua negara semakin tegang ketika serangan udara militer Pakistan di Afghanistan timur menewaskan dan melukai puluhan orang pada bulan April.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News