Laut Merah Memanas, Iran Tangkap 2 Kapal Militer Amerika! Bisa Picu Perang

03 September 2022 14:20

GenPI.co - Armada angkatan laut Iran secara singkat menangkap dua kapal penelitian tak berawak militer Amerika di Laut Merah pada Jumat (2/8).

Media televisi pemerintah Iran melaporkan, sehari setelah ditangkap, 2 kapal itu kemudian dilepaskan lagi. 

"Perusak Jamaran angkatan laut Iran bertemu dengan beberapa kapal penelitian tak berawak militer Amerika di rute pelayaran internasional pada hari Kamis saat melakukan misi kontra-terorisme di Laut Merah," kata TV pemerintah.

BACA JUGA:  Persiapan Menghajar Iran, Angkatan Udara Israel Beli 4 Pesawat Tanker dari Boeing

Media itu menambahkan bahwa armada, setelah memperingatkan sebuah kapal perusak Amerika dua kali, menyita dua kapal drone untuk mencegah kemungkinan kecelakaan.

"Setelah mengamankan jalur pelayaran internasional, armada itu melepaskan dua kapal di daerah yang aman," lanjut penyiar negara.

BACA JUGA:  Ledakan Bom di Masjid Terbesar Afghanistan, Ulama Terkemuka Tewas

Angkatan Laut AS  di sisi lain mengatakan kapal-kapalnya mengambil foto lingkungan sekitarnya dan telah berada di sekitar Laut Merah selatan selama lebih dari 200 hari.

“Sekitar pukul 2 siang (waktu setempat) pada 1 September, Armada ke-5 AS mendeteksi kapal Iran mendekati kedua kapal tak berawak dan mengeluarkannya dari air,” kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA:  Percobaan Pembunuhan Terhadap Wakil Presiden Argentina, Pistol Hanya Beberapa Jengkal

Dua kapal perusak yang beroperasi di dekatnya, USS Nitze dan USS Delbert D. Black, tetap berada di lokasi berkomunikasi dengan kapal perang Iran untuk meredakan situasi.

Kapal Angkatan Laut AS dibebaskan sekitar pukul 8 pagi pada hari berikutnya, menurut pernyataan itu.

Dalam insiden terpisah sebelumnya, Pentagon pada hari Selasa mengatakan bahwa sebuah kapal Iran menangkap sebuah kapal drone militer Amerika di Teluk.

Namun Iran melepaskannya setelah sebuah kapal patroli dan helikopter Angkatan Laut AS dikerahkan ke lokasi tersebut.

Armada ke-5 Komando Pusat AS mengatakan sebuah kapal pendukung dari Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, Shahid Baziar, terlihat menarik kapal permukaan tak berawak (USV) Saildrone Explorer sepanjang tujuh meter (23 kaki) Senin malam.

Pasukan AS kemudian mengirimkan kapal patroli pantai USS Thunderbolt dan sebuah helikopter MH-60S Sea Hawk.

“Itu mengakibatkan kapal IRGCN memutuskan tali penarik ke USV dan meninggalkan daerah itu kira-kira empat jam kemudian" tanpa insiden lebih lanjut, kata Armada ke-5.

Secara terpisah pada hari Kamis, Angkatan Laut Iran mengatakan armada yang sama telah menggagalkan serangan bajak laut terhadap sebuah kapal dagang Iran di daerah tersebut.

“Sebuah kapal mencurigakan dengan 12 orang bersenjata di dalamnya mendekati kapal dagang Iran di selat Bab al-Mandab” pada hari Kamis, kata kantor berita negara IRNA, mengutip sebuah pernyataan oleh angkatan laut.

Dikatakan satu skuadron telah berkonfrontasi dengan "bajak laut di Laut Merah", menambahkan bahwa kapal penyerang "meninggalkan daerah itu" setelah armada pengawal, "dipimpin oleh perusak Jamaran ... melepaskan tembakan".

Pada 10 Agustus, seorang komandan senior angkatan laut Iran mengatakan armada yang sama telah menggagalkan serangan semalam di kapal lain milik republik Islam itu.

Laksamana Muda Mustafa Tajeddini mengatakan pada saat itu bahwa, menyusul permintaan bantuan oleh kapal Iran di Laut Merah, armada dikirim ke tempat kejadian dan menembaki kapal-kapal penyerang.

"Setelah pertukaran berat, kapal penyerang kabur," tambahnya.

Seperti negara-negara lain yang bergantung pada jalur pelayaran melalui Laut Merah dan Terusan Suez, Iran meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di Teluk Aden setelah gelombang serangan oleh perompak yang berbasis di Somalia antara tahun 2000 dan 2011.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co