Operasi Mossad di Suriah Terbongkar, Dokter Direkrut Jadi Mata-mata

11 September 2022 09:25

GenPI.co - Seorang dokter asal Suriah yang bekerja sebagai mata-mata Mossad, organisasi intelijen Israel, ditangkap oleh otoritas Lebanon di Bandara Beirut.

Berita penangkapan pria tersebut dipublikasikan oleh outlet berita yang berafiliasi dengan Hizbullah Al-Akhbar Sabtu (10/9)

Dia ditangkap bulan lalu setelah pihak berwenang Lebanon mengumpulkan informasi intelijen mengenai dirinya.

BACA JUGA:  Petinggi Mossad Kunjungi Washington, Iran Bakal dapat Kejutan Menyakitkan!

Dikatakan bahwa dokter tersebut mengumpulkan peta dan informasi tentang jaringan saluran pembuangan dan infrastruktur air Suriah, sesuai laporan tersebut.

Menyamar sebagai karyawan sebuah perusahaan fiktif yang mengeklaim untuk memurnikan perairan Suriah, dokter dilaporkan mengumpulkan intelijen yang signifikan untuk keamanan Israel.

BACA JUGA:  Operasi Mossad Menembus Jantung Iran, Program Nuklir Dibuat Gagal

Menurut laporan itu, dokter tersebut juga bertindak sebagai perantara bagi Mossad dalam dugaan upaya untuk merekrut ayah dan dua saudara laki-lakinya, perwira di Angkatan Bersenjata Suriah.

Perekrutan potensial ditawari hingga "ribuan Euro" untuk mengumpulkan intel keamanan untuk Israel, laporan itu mengklaim.

BACA JUGA:  Mossad Lakukan Operasi yang Tak Terhitung Jumlahnya di Iran, Program Nuklir Rontok

Dokter yang dikabarkan lahir di Latakia pada 1969 itu awalnya masuk Suriah dengan berjalan kaki melalui Lebanon, hingga tiba dari Swedia. 

Dia ditangkap setelah pihak berwenang setempat menelusuri akun media sosialnya, di mana mereka menemukan percakapan dengan penangannya di Israel dan pejabat intelijen Israel lainnya.

Selama interogasi, tersangka dilaporkan mengatakan dia adalah kepala departemen di rumah sakit Stockholm, di Lebanon sebagai bagian dari perjalanan kerja yang sering ke luar negeri. 

Dia lebih lanjut mengeklaim telah menerima email pada tahun 2018 oleh seorang pria yang menggunakan nama 'Cristopher,' yang menawarkan peran pada proyek pemurnian air yang disebutkan di atas di Suriah.

Setelah beberapa pertemuan di Stockholm, Damaskus dan Praha di mana dokter diminta untuk memberikan informasi intelijen tentang infrastruktur air Suriah, ia bertemu dengan manajer proyek yang seharusnya, seorang pria Yunani yang dikenal dengan nama 'Paul.'

Dalam pertemuan keempat di Italia, yang kabarnya terjadi pada 2019, manajer proyek menawarkan untuk membiayai pabrik semen milik ayah dokter dan mulai berkomunikasi dengan keluarganya dengan harapan merekrut mereka. 

Laporan tersebut menyatakan bahwa komunikasi berangsur-angsur menjadi lebih jarang setelah wabah Covid-19 pada awal 2020. 

Dalam interogasinya, dokter dilaporkan mencatat bahwa percakapan difokuskan secara ketat pada pemurnian air hingga Juli 2020, di mana percakapan dengan penangannya mulai berganti pda soal keamanan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co