Milisi Pro-Iran di Antara Pasukan Keamanan, Massa Protes Antihijab Ketar-ketir

01 Oktober 2022 08:25

GenPI.co - Dalam beberapa hari terakhir, klaim muncul dan menyebutkan keberadaan milisi rezim pro-Iran yang bikin ketar-ketir massa protes antihijab.

Melasir The Jerusalem Post, para milisi ini digerakkan oleh rezim Iran untuk menghancurkan protes tengah berlangsung dan mengguncang Negeri Para Mullah itu.

Menurut sumber Iran yang berasal dari Sanandaj, ibu kota Provinsi Kurdistan Iran, Saksi di Rasht, Lahijan, Qazvin, dan Sanandaj mengeklaim kehadiran pasukan Arab di antara polisi anti huru hara dan di antara pasukan yang mengendarai sepeda motor

BACA JUGA:  Protes Antihijab: Video Dramatis Wanita Iran Potong Rambut di Depan Jenazah Sang Kakak

Ada spekulasi bahwa mereka mungkin dibawa ke Iran dari Suriah, Irak dan Lebanon. Ada yang bilang  mereka adalah orang Palestina.

Arbaeen adalah ziarah tahunan yang dilakukan oleh Muslim Syiah untuk memperingati kesyahidan Imam Husein pada pertempuran Karbala, di Irak. 

BACA JUGA:  Pihak Berwenang Tewaskan 75 Orang di Protes Antihijab, Rezim Iran Makin Terdesak

Setiap tahun ada konvoi besar peziarah Iran menuju Karbala di Irak selatan yang  sebagai bagian dari perayaan ini.

Beberapa oposisi Iran menduga bahwa milisi Arab pro-rezim mungkin telah masuk ke negara itu dengan mengiringi konvoi ini. 

BACA JUGA:  Putra Mantan Pengusaha era Shah Puji Protes Antihijab: Rezim Iran Bisa Berakhir Kapan Saja

Satu akun online mengklaim telah mengidentifikasi penerbangan ke Najaf di Irak dari Suriah dan Lebanon yang membawa personel milisi.

Tuduhan tentang kehadiran Arab di antara pasukan keamanan lebih konkret dan spesifik. Menurut salah satu akun Twitter berbahasa Farsi yang berbasis di Sanandaj.

“Malam ini, agen yang saya lihat sama sekali bukan orang Iran, saya bersumpah, mereka bukan orang Iran, mereka berbicara bahasa Arab di Qazvin, di Jalan Sabze-meydan, mereka berdiri dan senjata di tangan mereka. Semoga Tuhan mengutuk mereka,” tulis akun itu.

Ali Zahedi, akun Twitter Farsi lain yang berbasis di Iran, menulis, Pasukan represi berbicara dalam bahasa Arab. Mereka dikatakan datang dari Irak dan Lebanon. 

“Salah satu dari mereka tinggal di belakang dari yang lain... Orang-orang pergi ke arahnya... Dia berteriak dalam bahasa Arab ke seluruh pasukan untuk meminta bantuan. Yang naik motor, semua yang diam dan tidak bicara, mereka orang Lebanon,” klaimnya.

Sementara itu, Tired Phantom, akun pro-oposisi Iran ymeminta  orang Iran untuk tidak terlalu khawatir tentang milisi Arab pro-Iran.

Sebab menurut akun tersebut, orng-orang itu juga  memiliki masalah mereka sendiri.

“Mereka berada di bawah serangan Israel di Suriah dan Lebanon. Situasi mereka di Irak juga genting,” beber Tired Phantom.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co