Tak Mau Ikut Wajib Militer Berperang Melawan Ukraina, Rapper Rusia Nekat Bunuh Diri

05 Oktober 2022 07:25

GenPI.co - Seorang rapper Rusia berusia 27 tahun telah meninggal karena bunuh diri untuk menghindari wajib militer untuk berperang melawan Ukraina.

Melansir New York Post, Selasa (4/10), namanya termasuk di antara mereka yang direkrut untuk berperang melawan Ukraina. d

Dia bunuh diri setelah menyatakan bahwa dia "tidak siap untuk membunuh demi cita-cita apa pun."

BACA JUGA:  Dunia di Ambang Kiamat, Rusia Berencana Pakai Senjata Nuklir di Ukraina

New York Post menerjemahkan berita yang diterbitkan di portal berita Rusia yang melaporkan bahwa rapper, yang diidentifikasi sebagai Ivan Vitalievich Petunin.

Dia  ditemukan tewas pada hari Jumat setelah ia melompat dari sebuah gedung tinggi di Krasnodar.

BACA JUGA:  Pasukan Ukraina Kepung Ribuan Tentara Rusia di Wilayah Aneksasi, Moskow Gembos

Ivan biasa tampil dengan nama panggung 'Walkie'.

Kematian rapper itu kemudian dikonfirmasi oleh pacar dan ibunya, menurut The Post. Dia bunuh diri dengan melompat dari lantai 10 gedung tersebut.

BACA JUGA:  Pasukan Ukraina Memukul Balik, Jalur Pasokan Rusia dalam Ancaman

New York Post kemudian mengutip laporan media lokal yang menyatakan bahwa rapper itu merekam pesan video yang menyayat hati di Telegram sebelum bunuh diri.

Dalam video berdurasi 2 menit-16 detik yang dibagikan oleh TMZ, rapper itu terdengar berbicara dalam bahasa Rusia, 

"Jika Anda menonton video ini, maka saya tidak lagi hidup." Kalimat tersebut diterjemahkan oleh TMZ.

"Saya tidak bisa menanggung dosa pembunuhan di jiwa saya dan saya tidak mau. Saya tidak siap membunuh untuk cita-cita apa pun. Membunuh seseorang dalam perang atau sebaliknya adalah sesuatu yang tidak bisa saya lakukan," kata rapper itu.

Dia kemudian menyebut Putin sebagai maniak"dan berkata, "Tampaknya mobilisasi parsial akan menjadi penuh dalam beberapa hari."

"Maafkan aku yang tersayang, tapi terkadang kamu harus mati demi prinsipmu," tutupnya.

Walkie memiliki sekitar 40.000 pendengar Spotify bulanan, dan lagunya yang "Neirotokcin," diterjemahkan menjadi "Neurotoxin," menerima hampir 2 juta streaming. 

Menurut halaman Bandcamp-nya, artis rekaman itu telah memproduksi lagu sejak 2013.

Menurut New York Post, Petunin sebelumnya bertugas di tentara dan telah dirawat di rumah sakit jiwa. 

Petunin mengatakan dalam sebuah surat kepada pacarnya bahwa "referendum" palsu yang diadakan oleh Rusia pekan lalu mengakibatkan pencaplokan empat wilayah Ukraina.

"Orang-orang dengan penyakit psikososial yang bahkan lebih buruk dari saya sudah dikirim ke sana tanpa ragu-ragu," katanya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co