Tragedi Sirup Obat Batuk Maut, 60 Anak Tewas dengan Cedera Ginjal Akut

07 Oktober 2022 09:25

GenPI.co - Gambia meluncurkan kampanye dari rumah ke rumah untuk melakukan menarik peredaran sirup obat batuk dan pilek yang dipersalahkan atas kematian lebih dari 60 anak.

Dilansir dari The Associated Press, Jumat (7/10), Direktur Kesehatan Dr. Mustapha Bittaye mengonfirmasi gelombang kematian anak akibat cedera ginjal akut.

Tragedi ini mengirimkan gelombang kejut ke seluruh negara berpenduduk 2,4 juta orang itu dan di seluruh dunia.

BACA JUGA:  Tak Mau Ikut Wajib Militer Berperang Melawan Ukraina, Rapper Rusia Nekat Bunuh Diri

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah menanggapi  peristiwa tersebut, dengan mengatakan telah bekerja dengan pemerintah Gambia untuk menyelidiki penyebab kasus dan kematian sejak Agustus.

“WHO telah mengeluarkan peringatan produk medis untuk empat obat terkontaminasi yang diidentifikasi di Gambia yang berpotensi terkait dengan cedera ginjal akut dan 66 kematian di antara anak-anak,” katanya, Rabu (5/10). 

BACA JUGA:  Aneh, Seorang Wanita Memegang iPhone dalam Lukisan Berusia 150 Tahun! Penjelajah Waktu?

Keempat obat tersebut adalah sirup obat batuk dan pilek yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited di India, kata WHO.

Ditambahkannya, meskipun produk yang terkontaminasi sejauh ini hanya terdeteksi di Gambia, obtat tersebut mungkin telah didistribusikan ke negara lain.

BACA JUGA:  Bukan Hiu Putih, Predator Lautan Sebenarnya Berhasil Dikuak Ilmuwan!

Badan kesehatan PBB itu mengatakan sedang melakukan penyelidikan dengan perusahaan dan otoritas pengatur di India.

“WHO merekomendasikan semua negara untuk mendeteksi dan menghapus produk ini dari peredaran untuk mencegah bahaya lebih lanjut pada pasien,” katanya.

Bekerja sama dengan Palang Merah Gambia, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan ratusan anak muda untuk mengumpulkan sirup tersangka melalui kampanye dari rumah ke rumah.

Dewan Penelitian Medis Gambia juga telah mengeluarkan peringatan.

Di India, regulator federal dan regulator negara bagian Haryana utara sedang melakukan penyelidikan terhadap obat-obatan yang terkontaminasi.

“Dari 23 sampel yang diuji, empat sejauh ini ditemukan terkontaminasi dan India sedang menunggu analisis untuk dibagikan,” kata seorang pejabat kesehatan India.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred
sirup obat batuk   60 anak   gambia   tewas   kematian   WHO  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co