Sadis, Rusia Disebut Pakai Strategi Pemerkosaan dan Serangan Seksual di Ukraina

15 Oktober 2022 14:30

GenPI.co - Pemerkosaan dan serangan seksual yang dikaitkan dengan pasukan Moskow di Ukraina adalah bagian dari strategi militer Rusia.

Hal tersebut dikatakan utusan PBB Pramila Patten kepada AFP dalam sebuah wawancara pada Kamis, dilansir Sabtu (15/10).

Dia menambahkan bahwa itu adalah taktik yang disengaja untuk tidak memanusiakan para korban.

BACA JUGA:  Lagi, Rusia Tuduh Militer Ukraina Ledakkan Jembatan Krimea

Ketika ditanya apakah pemerkosaan digunakan sebagai senjata perang di Ukraina, perwakilan khusus PBB untuk kekerasan seksual  menyebut semua indikasi ada di sana. 

"Ketika perempuan ditahan selama berhari-hari dan diperkosa, ketika Anda mulai memperkosa anak laki-laki dan laki-laki kecil, ketika Anda melihat serangkaian mutilasi alat vital, ketika Anda mendengar perempuan bersaksi tentang tentara Rusia yang dilengkapi dengan Viagra, itu jelas merupakan strategi militer," katanya. 

BACA JUGA:  Ancaman Rusia, Perang Dunia III Meletus Kalau Ukraina Gabung NATO

PBB telah memverifikasi lebih dari seratus kasus pemerkosaan atau serangan seksual di Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari, kata Patten, mengacu pada laporan PBB yang dirilis pada akhir September.

“Laporan itu mengkonfirmasi kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh pasukan Rusia,” katanya 

BACA JUGA:  Tanah Bergetar, Gudang Amunisi Rusia Rontok! Pasukan Ukraina Makin Digdaya

Menurut dia, berdasarkan kesaksian yang dikumpulkan, usia korban kekerasan seksual berkisar antara empat hingga 82 tahun.

“Para korban kebanyakan perempuan dan anak perempuan, tetapi juga laki-laki dan anak laki-laki, tambahnya.

Patten menyebut bahwa kasus yang dilaporkan hanyalah puncak gunung es.

"Sangat sulit untuk memiliki statistik yang dapat diandalkan selama konflik aktif, dan jumlahnya tidak akan pernah mencerminkan kenyataan, karena kekerasan seksual adalah kejahatan diam yang sebagian besar tidak dilaporkan,” katanya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co