Suku di Selandia Baru Tolak Kedatangan Replika Kapal Kapten Cook

18 September 2019 08:45

GenPI.co - Sebuah kota kecil di Selandia Baru menolak replika kapal Kapten Cook berlabuh di wilayah mereka. Penolakan muncul karena mereka menganggap Kapten Cook adalah orang barbar dan menjajah Selandia Baru.

“Dia [Cook] adalah orang barbar, kemana pun dia pergi, seperti mayoritas orang pada masa perluasan kekaisaran, terjadi pembunuhan, terjadi penculikan, terjadi perkosaan, dan banyak hal buruk lain bagi penduduk asli.” Ujar Kepala Suku setempat, Ngati Kahu Anahera Herbert-Graves, kepada RNZ.

Baca juga :

Anggota Dewan di Selandia Baru Membawa Bayi Saat Sidang Parlemen

Dua WNI Jadi Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru

Zulfirman Syah, Korban Penembakan Masjid di Selandia Baru Mengalami Luka Tembak di Dada

Replika kapal Kapten Cook berencana mengelilingi Selandia baru untuk memeringati 250 tahun penemuan Selandia Baru oleh Cook pada tahun 1769 atau 1770. Penemuan ini diperingati dalam perayaan bernama Tuia 250. “Cook tidak menemukan apa-apa disini, dan kami menolak Tuia 250 menggunakan kata-kata lembut seperti ‘Perjumpaan' atau ‘meeting' untuk menyamarkan sesuatu yang sebenarnya adalah penjajahan.” ujar Herbert-Graves lagi.

Pada tahun 1769 Kapten Cook ‘menemukan' Selandia Baru dan mendarat pertama kali di Turanganui-a-kiwa. Tempat ini lalu dinamai ulang oleh Cook menjadi Poverty Bay, nama yang kini juga memicu kontroversi. Tokoh suku asli lainnya Tina Ngata menyebut Cook sebagai pembunuh. “Cook adalah pembunuh, dia adalah penjajah, dan dia adalah garda terdepan perluasan kekaisaran Britania.” Ujarnya kepada RNZ. “Jika kamu membaca isi jurnal perjalanannya sendiri dan para awak kapalnya, adalah hal biasa bagi mereka untuk menembaki kami, mencuri dari kami, dan melakukan penculikan. Bahkan ada suku yang sepenuhnya hilang akibat penyakit kelamin menular.” pungkasnya.

Replika kapal Endeavour itu akhirnya urung merapat ke pelabuhan Kota Mangonui di ujung utara negara Selandia Baru atas permintaan Kementrian Kebudayaan dan Cagar Budaya Selandia Baru.

Video viral hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co