Kenaikan harga Mulai Mencekik, Ribuan Orang Penuhi Jalan-jalan di Paris

GenPI.co - Ribuan orang turun ke jalan-jalan Paris, Prancis, pada hari Minggu (17/10) untuk memprotes kenaikan harga yang mulai mencekik.

Demonstrasi selama berminggu-minggu untuk menuntut upah yang lebih tinggi di kilang minyak mendorong rencana untuk pemogokan umum.

Dalam protes hari Minggu itu, pemimpin partai kiri-keras La France Insoumise (France Unbowed), Jean-Luc Melenchon, berbaris bersama pemenang Hadiah Nobel Sastra tahun ini, Annie Ernaux. 

BACA JUGA:  Tebar Teror, Pasukan Elite Iran Diam-diam ke Garis Depan Ukraina

Dia menyerukan pemogokan umum untuk hari Selasa (18/10) .

"Kalian akan menjalani minggu ini tidak seperti biasanya, kitalah yang memulainya dengan pawai ini," katanya kepada orang banyak.

BACA JUGA:  Sadis, Rusia Disebut Pakai Strategi Pemerkosaan dan Serangan Seksual di Ukraina

Melenchon mengikuti jejak empat serikat pekerja Prancis yang menyerukan pemogokan dan protes pada hari Selasa demi kenaikan upah.

Keempat serikat pekerja itu juga menyerukan protes untuk membantu melindungi hak mogok, setelah pemerintah memerintahkan pengambilalihan beberapa pekerja kilang minyak.

BACA JUGA:  Anak-anak Iran di Protes Antihijab, Puluhan Tewas dan Ratusan Ditahan

Langkah tersebut dilihat oleh serikat pekerja sebagai pelanggaran hak konstitusional mereka.

Pawai tersebut mengikuti seruan dari koalisi parlementer NUPES, yang berharap untuk membuka halaman tentang tuduhan kekerasan dalam rumah tangga yang baru-baru ini mengganggu anggota senior.

Sementara itu, Menteri Anggaran Gabriel Attal mengatakan koalisi sayap kiri berusaha untuk mengeksploitasi situasi saat ini.

Menurutnya, hal ini ditandai dengan serangan yang sedang berlangsung di pembangkit nuklir EDF utilitas Prancis dan di kilang minyak Prancis.

"Pawai hari ini adalah pawai pendukung yang ingin memblokir negara," katanya di stasiun radio Prancis Europe 1.