Puluhan Harimau Dievakuasi dari Kuil Terhoror di Thailand

18 September 2019 10:45

GenPI.co - Lebih dari 80 Harimau diselamatkan dari Kuil Wat Pha Luang Ta Bua di Thailand untuk menghindari harimau mati karena penyakit menular. 

Sebelumnya pada tahun 2016 sebanyak 147 Harimau di kuil harimau di Provinsi Kanchanaburi dijadikan objek wisata dimana para hewan tersebut dijadikan ajang berswafoto oleh para pengunjung. Kuil ini pantas disebut horor sebab penyiksaan terhadap binatang selama bertahun-tahun direstui otoritas.

Departemen Taman Nasional, Pelestarian Satwa dan Konservasi Tanaman (DNP) Thailand mengumumkan bahwa 86 dari 147 harimau yang mati diselamatkan dari kuil Budha. Dipindahkan guna menghindari tekanan dan untuk menghindari perdagangan satwa liar di kuil tersebut. 

Baca juga :

Indonesia vs Thailand, Diamuk Gajah 0-3, Suporter Garuda Walk Out

Ngakak Sampai Keselek, Begini Ucapan Idul Fitri Versi Thailand

Viral Sampah Indonesia Go International, Cemari Phuket Thailand!

Berdasarkan hasil inestigasi yang dirilis oleh instansi setempat, harimau-harimau itu mati karena dua alasan. Pertama karena penyakit pernapasan dan Canine Distemper Virus. 

Virus tersebut dapat menular ke hewan lain seperti anjing, kucing dan jenis hewan yang tergolong dengan spesies lainnya. 

Wakil direktur jenderal departemen itu Prakit Wongsriwattanakul mengatakan, penyelamatan hewan dilakukan pada hewan yang terlihat sehat. Harimau dibawa ke rumah baru di tempat perlindungan pemerintah di Provinsi Ratchaburi, sekitar 90 km selatan Provinsi Kanchanaburi tempat kuil itu berada. 

Sementara itu, direktur dan pendiri LSM Thailand Wildlife Friends Foundation (WFF) Edwin Wiek, menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan Pemerintah Thailand seharus melibatkan organisasi lain. WFF menilai pemindahan para harimau itu tidak direncanakan oleh pemerintah, pemindahan anak harimau dan harimau betina seharusnya dipisahkan agar induk yang mengidap virus tidak menular ke anak harimau.

"Pihak berwenang seharusnya meminta bantuan dari luar, tetapi sebaliknya (pemerintah Thailand) bersikeras melakukan semua pekerjaan sendiri.” Ujar Edwin yang dilansir dari CNN. 

Sebelumnya, pada Juni 2016, pihak berwenang menemukan sisa-sisa 40 anak harimau yang baru lahir dalam toples di kuil tersebut. Sebuah tanduk sapi, tanduk rusa, dan tubuh binturong, beruang hutan Asia Tenggara juga ditemukan mati di kuil tersebut. 

Hingga kini Kantor Konservasi Margasatwa (WCO) tengah menyelidiki kuil, apakah terjadi penyelundupan organ harimau atau penyalahgunaan perjanjian antara WCO dengan kuil untuk memelihara harimau.

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co