GenPI.co - Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz pada Rabu (19/10) mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina.
Pernyataan itu muncul dua hari setelah Rusia memperingatkan bahwa langkah Israel untuk menyuplai swnjata bagi pasukan Ukraina akan sangat merusak hubungan.
"Kebijakan vis-a-vis Ukraina kami tidak akan berubah - kami akan terus mendukung dan berdiri dengan Barat, kami tidak akan menyediakan sistem senjata," kata Mr Gantz briefing duta besar Uni Eropa, dilansir dari AFP.
Gantz mengatakan bahwa Israel akan terus memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, termasuk peralatan pertahanan yang menyelamatkan jiwa.
Dia menambahkan bahwa Israel kemungkinan akan segera menyetujui paket tambahan.
“Tetapi pasokan senjata tidak tersedia, karena berbagai pertimbangan operasional," tambah menteri pertahanan itu.
Israel telah menempuh jalur diplomatik yang rumit sejak awal invasi Rusia, berusaha untuk mempertahankan hubungan dengan Moskow.
Negara Yahudi itu membutuhkan kerja sama Rusia untuk melanjutkan kampanye serangan udara di negara tetangga Suriah.
Pasukan Rusia memiliki kehadiran di Suriah, negara yakng kerap diserang Israel sering unruk menghancurkan apa yang diklaimnya sebagai target terkait Iran.
Para pejabat Israel juga menekankan perlunya menjaga hubungan dengan Rusia mengingat banyaknya jumlah orang Yahudi di negara itu.
Hal tersebut untuk menghindari kembalinya kondisi era Perang Dingin, ketika sebagian besar orang Yahudi Soviet terputus dari Israel.
Presiden Volodymyr Zelensky, yang adalah seorang Yahudi, dalam beberapa kesempatan mengecam Israel karena gagal menentang agresi Rusia dengan tegas.
Namun posisi Israel telah berkembang selama beberapa bulan terakhir, dari hampir netral menjadi kecaman yang lebih kuat terhadap Rusia.
Sebelumnya pada Senin (17/10), mantan pemimpin Rusia Dmitry Medvedev menuduh bahwa Israel tampaknya bersiap-siap untuk memasok senjata ke rezim Kiev.
"Langkah yang sangat sembrono. Itu akan menghancurkan semua hubungan bilateral antara negara kita," kata Medvedev yang kini menjadi wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, dalam sebuah pernyataan di Telegram.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News