GenPI.co - Badan antariksa Amerika NASA pada hari Jumat (21/10) mengumumkan telah memilih 16 orang untuk berpartisipasi dalam studi benda terbang tak dikenal atau UFO.
Penelitian yang menggunakan data yang tidak terklasifikasi ini akan menghasilkan laporan yang tersedia untuk umum tahun depan.
Dalam sebuah catatan pers, NASA mengatakan bahwa tim akan memulai studi pada hari Senin (24/10)
Mereka dijadwalkan untuk menghabiskan sembilan bulan meninjau pengamatan sebelumnya dan menentukan bagaimana menganalisis data tentang peristiwa di masa depan.
Pernyataan itu menambahkan bahwa penelitian ini tidak akan menentukan apakah laporan UFO masa lalu itu sah.
Namun, studi itu akan membuka jalan untuk memahami pengamatan apa yang akan diperlukan di masa depan untuk lebih memahami fenomena tersebut.
"Menjelajahi yang tidak diketahui di luar angkasa dan atmosfer adalah inti dari siapa kita di NASA," Thomas Zurbuchen, seorang administrator asosiasi di NASA, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Zurbuchen mengatakan, memahami data yang kita miliki seputar fenomena udara tak dikenal sangat penting untuk membantu menarik kesimpulan ilmiah tentang apa yang terjadi di langit kita.
“Data adalah bahasa para ilmuwan dan membuat hal yang tidak dapat dijelaskan, dapat dijelaskan," tambah Zurbuchen.
Kelompok penelitian yang dipilih termasuk profesor, ilmuwan, ahli kelautan dan lain-lain yang mempelajari luar angkasa.
Mantan astronot NASA Scott Kelly dan Nadia Drake, seorang jurnalis sains, juga termasuk di antara anggota kelompok itu.
NASA menyatakan bahwa penelitian ini dirancang untuk meletakkan dasar untuk studi masa depan tentang sifat UAP untuk NASA dan organisasi lain.
Badan itu menambahkan bahwa beberapa data ini akan berasal dari entitas pemerintah sipil, data komersial, dan data dari sumber lain.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News