Unjuk Rasa di Mesir, Tuntut Presiden Al-Sisi Mundur

21 September 2019 12:25

GenPI.co — Ribuan pengunjuk rasa pro demokrasi di Mesir turun ke jalan pada Jumat waktu setempat (20/9), menuntut agar Presiden Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi mundur dari jabatannya. Massa yang bergerak dari pusat kota mengajak warga lain untuk ikut aksi demonstrasi. Massa meneriakkan Sisi harus mundur dan rezim saat ini harus dibubarkan.

Para petugas berseragam sipil menghadapi para demonstran yang mencoba mendekati Lapangan Tahrir Kairo, tempat protes massa dimulai pada 2011, yang menggulingkan Hosni Mubarak. Berdasarkan pantauan Al Jazeera yang mengikuti demo tersebut, media dilarang meliput gelombang unjuk rasa. Diduga ada peserta demo yang ditangkap di ibu kota tersebut.

Demonstrasi itu terjadi setelah pengusaha dan aktor Mesir yang diasingkan sendiri, Mohamed Ali, menuduh Presiden Al-Sisi melakukan korupsi. Sebelumnya, pada hari Kamis (19/9/2019) Al- Sisi membantah tuduhannya dan menilai hal itu adalah kebohongan. Tetapi gelombang aksi unjuk rasa ini karena El-Sisi tak mengindahkan tuduhannya itu.

Sementara itu, aksi demo yang dilakukan hari Jumat di Mesir merupakan kegiatan yang dilarang sejak tahun 2013 saat Al Sisi menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Saat itu Ia merupakan tokoh yang memimpin militer menggulingkan Presiden Mohamed Mursi yang terpilih secara demokratis.

Sejak El-Sisi berkuasa pada tahun 2014, langkah-langkah penghematan ekonomi telah diperkenalkan, membantu untuk memperbaiki ekonomi yang buruk pada Musim Semi Arab 2011. Namun, tingkat kemiskinan telah melonjak. Menurut statistik resmi, dirilis pada bulan Juli 2019, satu dari tiga orang Mesir hidup dalam kemiskinan. 

Human Rights Watch mengatakan bahwa sejak Al-Sisi mendapatkan masa jabatan kedua pada 2018.

Baca juga:

Pemburu Alien Kepergok Berlatih 'Naruto Run' untuk Serbu Area 51

Festival Volkswagen 2019 Targetkan 23 Ribu Pengunjung

"Pasukan keamanannya telah meningkatkan kampanye intimidasi, kekerasan, dan penangkapan sewenang-wenang terhadap para lawan politik serta para aktivis," ujar aktivis HRW yang dikutip dari Al Jazeera.

PBB menyangkan sikap Mesir yang membatasi kebebasan media untuk berekspresi. Bahkan diduga Mesir saat ini telah memblokir sejumlah situs web berita dan penahanan yang tidak sah terhadap jurnalis dan pembangkang.

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria Reporter: Winento

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co