GenPI.co - Kepolisian Hong Kong lebih dari tiga bulan mengatasi pengunjuk rasa yang tak pernah berhenti. Mereka berjuang meredam dampak dari krisis politik yang hingga kini masih terjadi.
Salah satu aparat kepolisian Hong Kong yang mengisahkan kepada wartawan, bahwa saat gelombang aksi unjuk rasa di Hong Kong diprediksi hanya berlangsung paling lama satu bulan. Tetapi prediksi itu ternyata salah.
Baca juga :
Taktik Ngeri Pendemo Hong Kong, Polisi Kewalahan tanpa Bentrokan
Darurat Hong Kong, Pemerintah RI didesak Evakuasi Pekerja Migran
Menguak Awal Mula Protes Hong Kong Terjadi, Pembunuhan di Taiwan
Atas pengamanan yang panjang ini, kesatuan kepolisian Hong Kong merasa mereka memiliki pengunjuk rasa dalam pelarian dan mengatakan ini berarti tidak perlu ada intervensi Beijing.
Namun sekarang mereka didorong ke batas apa yang dapat mereka capai dengan sumber daya yang mereka miliki. Gerakan protes telah bergeser, membawa tantangan ekstrem bagi mereka yang bertanggungjawab.
Awalnya hanya aksi damai yang menentang rencana untuk memungkinkan ekstradisi ke pengadilan Tiongkok daratan. Kemudian muncul bentrokan di jalanan antara polisi anti huru-hara dan demonstran.
Dalam sebuah briefing yang berlangsung lebih dari tiga jam di markas polisi, seorang perwira senior mengatakan kepada sekelompok kecil wartawan, bahwa kepolisian Hong Kong saat ini tengah berada di ambang batas untuk menghadapi gelombang unjuk rasa.
"Jika itu meningkat lagi, kita akan rekrut kepolisian lainnya. Kami berada pada batas tetapi kami tetap mengelolanya,” ujar pejabat kepolisian Hong Kong yang dilansir dari BBC.
Dia mengatakan perekrutan telah dilakukan secara signifikan pada bulan Juni dan Juli ketika protes meningkat dan pihak berwenang dikritik karena apa yang dilihat sebagai tanggapan yang berat tetapi jumlah itu telah ditolak kembali pada bulan Agustus.
Aparat kepolisian senior tersebut mengatakan kepada perwira garis depan untuk menjaga moral, karena hanya kesatuan mereka yang bisa menyelamatkan kota ini dari kekacauan dan kehancuran.
"Saya mencoba meyakinkan para perwira bahwa kita adalah satu-satunya orang yang dapat melindungi Hong Kong pada saat ini".
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News