GenPI.co - Presiden Vladimir Putin menggunakan musim dingin sebagai senjata perang karena pasukan Rusia gagal di medan perang.
Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Selasa (29/11), melansir Reuters.
"Presiden Putin mencoba menggunakan musim dingin sebagai senjata perang," katanya kepada wartawan saat para menteri luar negeri NATO berkumpul di Bucharest untuk pertemuan dua hari.
Dia melanjutkan, atas dasar itulah NATO meningkatkan pengiriman bantuan untuk Ukraina.
"Saya pikir kita semua telah melihat foto-foto ini diambil dari satelit di mana Anda melihat Eropa terang dan kemudian Anda melihat Ukraina gelap...jadi ada tugas besar untuk membangun kembali semua ini," kata Stoltenberg.
Pertemuan para menteri luar negeri NATO sendiri akan fokus pada peningkatan bantuan militer untuk Ukraina seperti sistem pertahanan udara dan amunisi.
Mereka juga membahas bantuan yang tidak mematikan, antara lain barang-barang seperti bahan bakar, pasokan medis, peralatan musim dingin, dan pengacau drone.
Bantuan tersenut telah dikirim melalui paket bantuan NATO yang dapat disumbangkan oleh sekutu dan yang ingin ditingkatkan oleh Stoltenberg.
Komentar Stoltenberg digaungkan oleh beberapa menteri dari 30 anggota aliansi, termasuk Finlandia dan Swedia.
Dua negara itu tengah mnunggu mendapatkan keanggotaan penuh sambil menunggu ratifikasi Turki dan Hungaria.
"Bulan-bulan mendatang akan menjadi ujian besar bagi kita semua. Bagi Ukraina itu eksistensial, bagi kita moral. Kita harus terus membantu Ukraina selama diperlukan," kata Menteri Luar Negeri Slovakia Rastislav Kacer.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan warga negaranya tentang serangan baru Rusia minggu ini yang bisa sama buruknya dengan minggu lalu.
Akibatnya, jutaan orang tidak memiliki pemanas, air, atau listrik.
Rusia mengakui menyerang infrastruktur Ukraina. Ia menyangkal niatnya untuk menyakiti warga sipil.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News