GenPI.co - Korea Utara menutup 2022 dengan menembakkan setidaknya satu rudal balistik pada Sabtu (31/12).
Aksi itu hanya beberapa hari setelah lima drone Pyongyang terbang melintasi perbatasan bersama dan masuk ke wilayah udara Korea Selatan.
Ketegangan militer di semenanjung Korea telah meningkat tajam tahun ini karena Korut telah melakukan uji coba senjata yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tindakan-tindakan Pyongyang termasuk peluncuran rudal balistik antarbenua tercanggih bulan lalu.
"Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal ke (Laut) Timur," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada Sabtu, mengacu pada badan air yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Sebelumnya pada Senin (26/12) drone Korut terbang dekat dengan ibu kota Seoul, mendorong militer Korea Selatan untuk mengerahkan jet tempur dan helikopter.
Namun, militer Korea Selatan gagal menembak jatuh satu pesawat tak berawak, memicu kecaman luas atas tanggapan dan permintaan maaf dari menteri pertahanan negara itu.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan insiden itu tidak dapat ditolerir.
Dia menambahkan bahwa Korea Selatan harus memastikan bahwa Pyongyang menyadari bahwa "provokasi selalu mendapat konsekuensi yang keras".
Militer Seoul kemudian mengadakan latihan pada Kamis (29/12) yang menurut petinggi negara itu akan meningkatkan pertahanannya terhadap setiap provokasi drone di masa depan.
Senin menandai pertama kalinya dalam lima tahun drone Korea Utara terbang ke wilayah udara Korea Selatan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News